Sempat Tertunda Berkali – Kali, Akhirnya SMAN 1 Banjarmasin Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA alhirnya berjalan di awal tahun 2022 ini.
Semula ditetapkan pada tanggal 20 desember tahun lalu ini sempat diundur dikarenakan adanya Surat Edaran Nomor 421.3/2892-Set/Disdikbud/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Dalam Rangka Antisipasi Covid – 19 Menjelang Natal dan Tahun Baru di Lingkungan Satuan Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini semua sekolah Lanjutan Tingkat Menengah Atas terapkan PTM. Di antaranya, SMAN 1 Banjarmasin.
Sekolah yang beralamat di jalan Mulawarman ini akhirnya menggelar pembelajaran tatap muka setelah mendapatkan izin dari pihak gugus tugas covid – 19 Provinsi.
Hal ini diutarakan Fery Setyawan selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarmasin.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Tentunya ini merupakan output yang kita dapat ya setelah kita melakukan pengajuan kemaren ke Dinas Pendidikan Provinsi,â€ucapnya, Rabu (5/1/22) kemarin.
Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarmasin ini menyebut pembelajaran tatap muka hari ini melibatkan 500 siswa yang merupakan setengah dari jumlah sisa yang ada di Smasa yakni 1003.
“Hari pertama kemarin kami mengambil 50 persen siswa, Jadi untuk 1003 siswa itu ada 500 siswa yang pergi ke sekolah dan menjalani pembelajaran tatap muka hari ini,â€ucap Fery.
Lebih lanjut, besoknya lagi ungkap Fery kelompok Siswa B yang akan datang dan menjalani pembelajaran tatap muka.
“Dan besoknya lagi nanti ada kelompok B, yang datang ke sekolah. Karena sistemnya disini kita gantian untuk pembelajaran tatap mukanya,â€ungkapnya.
Selain kapasitas kelas yang dibatasi dengan hanya menurunkan 50% siswa dari kapasitas semula. Fery dan pihak SMAN 1 Banjarmasin juga telah menyiapkan tempat karantina sementara andai kata ada siswa yang sakit atau bahkan terindikasi terkena covid – 19.
“Kita juga telah menyiapkan satgas dan UKS sebagai tempat karantina kalau ada siswa yang kurang fit. Hal ini sebenarnya untuk mengantisipasi penularan virus covid – 19 di lingkungan sekolah kita,â€kata Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarmasin ini.
Selain menyiapkan UKS sebagai tempat karantina sementara siswa, SMAN 1 Banjarmasin juga telah menyiapkan beberapa wastafel untuk tempat cuci tangan siswa.
“Kita juga bangun beberapa wastafel untuk tempat cuci tangan siswa,â€tambah Fery.
Adanya kelengkapan sarana dan prasarana ini menurut Fery merupakan bentuk kesiapan SMAN 1 Banjarmasin dalam menyambut pembelajaran tatap muka dari jauh hari.
“Kalau sekarang bisa dilihat kita sudah siap 100% untuk sarana dan prasarana disaat pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Dan ini sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,â€ujarnya.
Ditanya mengenai mekanisme pembelajaran, Fery mengatakan pihaknya menerapkan blended learning yang mana merupakan metode pembelajaran campuran yang menggabungkan pembelajaran daring dan luring.
“Kalau sekarang kita menerapkan blended learning. Jadi siswa yang belum giliran sekolah itu bisa langsung belajar secara online baik itu melalui google classroom, youtube maupun layanan streaming saat gurunya mengajar. Tapi kembali lagi, semua tergantung mekanisme pembelajaran tiap guru,†jelas Fery.
Diakhir Fery berharap dengan adanya pembelajaran tatap muka ini dapat kembali meningkatkan semangat anak – anak sekolah yang sempat mengalami lost learning.
“Semoga dengan diterapkannya pembelajaran tatap muka ini bisa membuat anak – anak semangat kembali dalam belajar sekaligus mereka dapat bersosialisasi dengan teman – teman sebayanya,â€harapnya. (put/mka)