Turunan Jembatan Bromo Yang Pernah Makan Korban
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Terlalu curam, turunan Jembatan Bromo Kelurahan Mantuil, sering memakan korban saat kendaraan menuruni turunan jembatan tersebut.
Bahkan dari informasi yang didapat dari seorang warga yang namanya tak mau disebutkan, insiden tersebut sering terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak hanya sekali dua kali, pulahan kali ada rasanya,” ucapnya belum lama tadi.
Hal tersebut ternyata juga sudah sampai ketelinga Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Pasalnya, Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Dedi Hamdani, mengaku pernah mendapat iformasi insiden tersebut. Tapi, hanya satu kali.
Dedi pun mengatakan, pihaknya akan segera mengevaluasi insiden yang terjadi di kawasan Jembatan Pulau Bromo itu.
“Minimal, meletakkan rambu peringatan. Agar pengedara bisa mengurangi kecepatan. Karena dari informasi yang kami terima, motor yang dikendarai tidak laik jalan. Remnya blong,” ucapnya, Senin (6/6/2022) sore.
Selain itu, pihaknya juga berencana akan mengecek kekasaran lantai beton turunan jembatan tersebut. Pasalnya, menurut Dedi, kekasaran beton juga berhubungan dengan daya rekat pada roda kendaraan bermotor.
“Akan kami cek, apakah lantai beton sudah aus atau sebagainya. Bila sudah aus, lapisannya akan kami perbaiki. Khususnya lapisan yang ada di turunan jembatan,” tambahnya.
Saat ditanya apakah memunginkan untuk menambahkan jalan untuk melandaikan turunan. Mengingat bila diperhatikan secara seksama, turunan jembatan itu juga tidak memiliki keleluasaan jalan. Bahkan, seusai turunan, langsung berupa jalanan yang menikung tajam.
Menanggapi hal itu, Dedi juga berjanji akan mengeceknya. Alasannya, apabila jalanan seusai turunan itu ditambah begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan bisa menambah beban konstruksi jembatan.
Kemudian, hak tersebut secara otomatis, menurutnya memerlukan perhitungan ulang. Khususnya pada kemampuan jembatan.
Untuk insiden yang terbaru ini, menurut infomasi dan hasil pengecekan yang ia dapatkan bahwa insiden yang terjadi di turunan Jembatan Pulau Bromo itu murni akibat rem blong.
Hal itu bisa dilihat dari lantaran tak adanya bekas upaya pengereman di atas lapisan turunan beton.
Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa turunan di Jembatan Pulau Bromo itu cukup sempit dan curam.
“Untuk itu, kami mengimbau agar para pengguna jembatan memperhatikan keselamatan. Pastikan kendaraan laik, remnya tidak blong dan jangan ngebut,” pungkasnya. (hta)