Metrokalsel.co.id, BATULICIN – Keberhasilan program Desa Ramah Lansia kini masuk dalam penilaian tingkat Provensi Kalimantan Selatan untuk Desa Mekarjaya dan Sumber Baru Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu.
Bahkan pada Rabu (19/6/2024) kemarin, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel melakukan penilaian pada Program Desa Ramah Lansia dan Tenaga Medis Teladan, di Balai Desa Mekarjaya.
Diketahui sebelumnya, Program ini kini berkembang yang tak lepas dari peran CSR PT Borneo Indobara (BIB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keberhasilan itu setelah tahap I tahun 2023 yang berfokus bagaimana menaikan partisipasi para lansia untuk menjaga kesehatannya melalui beberapa program sangat sukses. Hal itu terbukti adanya peningkatan kunjungan para lansia ke puskesmas baik di desa Mekarjaya dan Sumber Baru yang naik 2 Kali lipat.
Keberhasilan tahap ke 1, PT BIB melanjutkan ke tahap ke 2 yang berfokus kepada pemberdayaan ekonominya. Dimana ketika paralansia itu sehat dan bisa beraktivitas produktif, maka harus ada pendampingan pemberdayaan keekonomiannya dan hal ini tertuang didalam MoU antara PT BIB dan kedua desa tersebut.
Penilaian tingkat provinsi ini dimaksudkan atas Inovasi program desa ramah lansia khususnya untuk OJEKA (Ojek Antar Lansia).
Menurut Silvyna Aditia selaku Empowerment & Development Dept Head PT BIB didampingi Bilqis Nabila sebagai Koordinator Pilar Kesehatan, mengatakan Program OJEKA merupakan salah satu project didalam program Desa Ramah lansia yang dibuat oleh PT BIB di tahun 2023 lalu. Dimana pilot project program ini ada di 2 desa yaitu desa Mekarjaya dan desa Sumber Baru.
OJEKA disupport oleh PT Borneo Indobara dengan bus pada 2020 diserahterimakan ke desa mekarjaya untuk antar jemput anak sekolah. Saat ini, selain bermanfaat untuk antar jemput anak-anak sekolah juga dimaksimalkan sebagai transportasi antar jemput lansia ke posyandu untuk pemeriksaan ke posyandu secara rutin.
“ Inovasi program OJEKA ini diangkat oleh salah satu dokter di Puskesmas Sebamban II yang memang berkolaborasi dengan PT BIB dalam menjalankan program ini, termasuk menggandeng lembaga Rumah Zakat sebagai pelaksana operasional program,” bebernya.
Inovasi OJEKA, lanjut dia merupakan program kolaborasi yang diangkat oleh dokter Maulana. Dokter ini masuk menjadi salah satu kandidat di Dinkes Provinsi karena dianggap unik dan berbeda.
“ Mereka sangat senang melihat para lansia yang sehat dan produktif,” katanya.
Sementara itu, Kasi SDMK Dinkes Kalsel,
Muhammad Rizal mengatakan kunci produktifitas adalah Kesehatan, ini agar mereka bisa optimal berkegiatan yang positif.
Muhammad Rizal juga menyampaikan kepada tim posyandu dan juga pemerintah desa yang beruntung karena ada perusahaan yang begitu peduli.
“ Masyarakat beruntung sekali karena berdekatan dengan PT Borneo Indobara bisa langsung menerima manfaat dari berbagai program yang diberikan oleh CSR, salah satunya di pilar Kesehatan yang bisa dirasakan manfaatnya,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, kedatangan tim penilaian dari Dinkes Provinsi Kalsel ini turut didampingi Tim CSR PT Borneo Indobara. Tim ini mengajak tim penilai dari Provinsi untuk meliat salah satu sentra usaha yang dikembangkan di desa Mekarjaya yang mana nantinya bisa menjadi salah satu program keekonomian untuk para lansia ini, yaitu program budidaya air tawar menggunakan bioflok.
Tim Penilai juga diajak untuk berkunjung ke Puskesmas Sebamban Dua. Puskesmas dibangun melalui program CSR PT Borneo Indobara yang diserahterimakan ke pemerintah kabupaten pada tahun 2020.
Kunjungan itu di akhiri dengan berkunjung ke UMKM Center Angsana. Disana para Tim Penilai diberikan Kesempatan untuk mencoba beberapa produk unggulan UMKM salah satunya Madu Kelulut. (hdy)