(Istimewa) Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr. Ahmad Yunani
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Pemerintah telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax pada 1 April kemarin.
Kenaikan ini sendiri dinilai cukup signifikan. Mengingat sebelumnya Pertamax dijual dengan harga Rp 9.000/liter – Rp 9.400/liter dan sekarang menjadi Rp 12.750/liternya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lantas apakah kenaikan harga bahan bakar ini nantinya mengakibatkan kenaikan beberapa bahan pokok di pasaran?
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr. Ahmad Yunani mencoba menjawab permasalahan ini.
Menurutnya, adanya kenaikan harga BBM ini tentu berpengaruh pada aktivitas ekonomi di masyarakat.
“Kenaikan pertamax cukup berpengaruh karena aktivitas ekonomi masyarakat sekarang tingkat mobilitas tinggi dan biaya produksi yang menggunakan BBM juga naik dan beban itu akan dikenakan pada harga jual jadi harga akan mengalami kenaikan, tidak mungkin bisa bertahan dengan harga yang ada,” ucapnya saat diwawancarai via telepon, Jumat (8/4/2022) sore.
 Nantinya, lanjut Yunani pedagang akan melakukan penyesuaian terhadap harga bahan pokok di pasaran.
Perkiraan Dr. Yunani juga melihat jika nantinya benar terjadi kenaikan harga pastinya merugikan masyarakat kelas bawah. Mengingat harga bahan pokok yang mengalami kenaikan imbas naiknya harga Pertamax.
“Masyarakat yang berada di garis kemiskinan dan rentan miskin makin berat beban ekonominya, apalagi yang tidak punya penghasilan dan pekerjaan tetap akan sangat terdampak,” kiranya.
Namun sebaliknya masyarakat kelas menengah dan atas tidak terlalu terdampak kenaikan BBM ini. Dua golongan masyarakat tersebut hanya melalukan penyesuaian dengan kenaikan harga bahan pokok di pasaran.
“Masyarakat dunia usaha dan pedagang akan segera melakukan penyesuaian,” ucapnya Dr. Yunani
Diakhir Dr. Yunani meungkapkan dirinya menyarankan agar masyarakat dapat bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup.
“Masyarakat dituntut kerja keras, kreatif dan tetap berdoa agar mendapatkan yang terbaik dengan terpenuhi nya kebutuhan,” tutupnya. (tri/mka)Â