Tabung Gas LPG
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Selama bulan Februari 2022, Banjarmasin alami inflasi sebesar – 0,49%.
“Banjarmasin di bulan Februari kemarin alami inflasi sebesar -0,49,” ucap Kepala Badan Pencatatan Statistik (BPS) Provinsi Kalsel Yos Rusdiansyah saat press realese, (1/3/2022) tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang menarik dari inflasi kali ini turut dipengaruhi oleh bahan bakar rumah tangga yakni gas lpg. Gas lpg berperan sebagai penahan inflasi dan memiliki andil inflasi sebanyak -0,14.
Lantas apa keterikatan inflasi dengan bahan bakar rumah tangga?
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat, Dr. Ahmad Yunani, SE,M.Si menjawab permasalahan ini.
Menurutnya, gas lpg sebagai bahan bakar rumah tangga tidak berperan sebagai penahan inflasi namun sebaliknya menjadi salah satu faktor pendorong inflasi.
“Keterkaitan gas LPG dengan penahan inflasi, bukan sebagai penahan tapi sebagai pendorong inflasi. Kenaikan harga tabung gas pasti berdampak di masyarakat. Ini pastinya dampaknya inflasi pasti naik karena tabung gas salah satu barang input sehingga akan meningkatkan biaya produksi,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Kamis (10/3/2022) sore.
Ambil contoh, salah satu agen lpg yang terletak di Jalan mulawarman menyediakan gas lpg semua ukuran baik itu subsidi 3 kilogram, non subsidi 5 kilogram dan 12 kilogram.
Ketersediaan gas lpg di pangkalan ini mencapai 250 tabung untuk satu minggu sedangkan permintaan pelanggan mencapai 187 tabung gas lpg semua ukuran.
“Kami disini tiap minggu menerima 250 tabung dari agen dan permintaan pelanggan itu acak untuk ukuran gas lpgnya. Jadi kalau dihitung-hitung ada sekitaran 187 tabung,” ucap salah satu pemilik pangkalan agen gas tersebut, Kamis (10/3/2022) sore.
Walaupun permintaan gas lpg tergolong tinggi, pangakalan gas ini tetap membatasi pembeli gas lpg susdisi 3 kilogram.
“Tapi kalau ada yang beli gas melon 3 kg itu tetap kita batasi,” ucapnya.
Sama halnya dengan agen gas yang lain, Bright Gas yang terletak dijalan MT. Haryono juga merasakan hal yang sama.
Slamet yang merupakan salah satu pegawai di pangkalan gas tersebut mengatakan tiap minggunya pihaknya mendapatkan 850 tabung gas non-subsidi dari agen.
“Tiap minggu kita dapat 850 tabung gas non-subsidi dari agen. Disini khusus non-subsidi semua tidak ada gas melon 3 kilogram,” ucapnya.
Sedangkan untuk permintaan gas non-subsidi masih tergolong tinggi karena menyentuh angka 700-an tabung.
“Kalau yang 12 kilogram minggu kemaren permintaannya mencapai 325 tabung dan sisanya yang 5 kilogram,” tutupnya. (tri/mka)