(Foto/Istimewa) Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, M Syaripuddin
BANJARMASIN,Metrokalsel.co.id – Vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Selatan terus digencarkan untuk menyasar semua warga yang telah berusia 18 tahun ke atas.
Dengan dukungan TNI dan Polri, vaksinasi secara massal digelar di sejumlah tempat dalam rangka menyukseskan program vaksinasi nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tercatat 425.584 capaian pada dosis pertama dan 212.313 capaian pada dosis kedua, tentunya ini harus lebih dioptimalkan terlebih Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa seseorang dapat divaksinasi tanpa memandang domisili maupun tempat tinggal di KTP.
Vaksinasi ini akan dilakukan di seluruh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Vertikal Kemenkes, seperti rumah sakit, puskesmas, dan kantor kesehatan pelabuhan. Pemerintah kini menargetkan agar vaksin dapat diterima rata-rata satu juta per hari.
Bang Dhin, sapaan akrab Muhammad Syaripuddin yang merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel mengatakan bahwa vaksinasi harus dilakukan lebih masif lagi.
“Saya mendapat informasi bahwa di Puskesmas-Puskesmas kehabisan stok sedang menunggu distribusi dari Dinkes Provinsi Kalsel, disini saya minta ke Kepala Dinkes Prov Kalsel agar mempercepat prosesnya, sehingga gelora semangat vaksin di Kalsel tetap terjaga,” ujar Bang Dhin.
Bang Dhin juga meningatkan agar pelaksanaan vaksin dilakukan dengan tertib dan menegakkan Protokoler Kesehatan dengan disiplin.
“Beberapa kali saya meninjau pelaksanan vaksinasi, dan kenyataan di lapangan malah menimbulkan kerumunan. Panitia mengatakan masyarakat yang tidak sabaran, masyarakat mengatakan panitianya yang tidak tanggap, cobalah kita sama-sama dewasa. Masyarakat mohon dijaga kesabarannya, jangan niat vaksin malah jadi tertular. Panitia juga kalau tidak mampu, libatkan kepolisian dan lain sebagainya” jelas Bang Dhin.
Dia juga mengapresiasi langkah
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Selatan (Kalsel), merancang aplikasi pendaftaran vaksinasi Covid-19. Langkah ini bisa mencegah kerumunan karena warga tak perlu daftar di lokasi vaksin. Saat ini perancangan aplikasi tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. (mka/ear)