(metrokalsel.co.id) Kondisi pasca banjir hebat di kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah, Kalsel
BARABAI, Metrokalsel.co.id – Atul (34), salah seorang warga Desa Waki , Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), bersyukur karena ia dan anaknya selamat dari ganasnya terjangan banjir pada Kamis (13/)1/2021) sekitar pukul 00.30 wita.
Atul dan anaknya yang berusia 2 tahun hanya pasrah ditempat tidur bersama anaknya ketika air sudah mengepung rumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya waktu itu sedang enakan tidur bersama anak dikarenakan cuaca dingin dan hujan, tidak menyangka jika air begitu deras kiriman dari pegunungan yang menghantam desa kami. setelah genangan air mulai mengepung rumah serta dibawa oleh arus ketika bangun baru sadar bahwa posisi rumah sudah tidak ditempat semula. Lantai satu rumah saya sudah dipenuhi air,” tutur atul di lokasi kejadian, Kamis (14/01/2021).
Tak berselang lama setelah terseret beberapa meter, atul mencoba berteriak minta tolong sambil memeluk anaknya namun tidak ada yang mendengar dikarenakan terhambat oleh suara air yang sangat nyaring.
Kondisi perkampungan desa waki yang sebelumnya terdapat ratusan rumah langsung gelap gulita. Baru pagi harinya diketahui bahwa kampung itu rata dengan tanah akibat gelombang banjir bandang.
“Rumah saya dekat dengan bantaran Sungai Riam bajandik. Saya tak tahu sebelumnya nasib rumah saya. Pagi harinya dilihat sudah ada didekat perkantoran desa waki,” ujar dia.
Ia menuturkan, banjir bandang itu tidak datang sekaligus saat kejadian di wilayahnya. Awalnya ada genangan air dulu dan disusul gelombang air tinggi sekitar 10 meter dan langsung melenyapkan ratusan rumah di perkampungannya.
Baca Juga :Â Kejari Tanbu Salurkan Bantuan Sembako ke Posko Induk Tanah Laut
“Bisa lihat kan, banyak mobil yang terbawa arus dan berada di pinggir sungai,” kata dia kepada Metrokalsel.co.id.
Sampai siang ini, di lokasi kejadian terus berdatangan bantuan dan pejabat yang berkunjung.
Bantuan berupa bahan pokok dan selimut mulai didatangkan ke lokasi paling parah terdampak banjir bandang.
Tim gabungan SAR masih melakukan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang di lokasi kejadian. Namun, di lokasi ini sejak pagi sampai siang ini belum ada temuan lagi korban meninggal untuk di desa waki.
Sementara untuk didesa Bulayak kecamatan Hantakan kabupaten Hulu Sungai Tengah menurut informasi warga sudah ada 16 orang korban jiwa yang ditemukan. Kurang lebih sudah ada 40 buah rumah yang dinyatakan hilang dan rata dengan tanah.
Salah satu korban banjir didesa bulayak kecamatan hantakan Nia (35) mengatakan kami segera mengungsi setelah mengetahui air sungai mulai naik. Hanya beberapa jam saja air sudah meratakan desanya.
Ditambahkannya, pada saat ini kami sudah tidak mempunyai apa-apa lagi hanya mempunyai pakaian selembar dibadan. Sudah 4 hari empat malam tidak adanya penerangan lampu PLN serta jaringan internet untuk mengkhabari sanak famili di luar daerah tidak bisa.
Baca Juga :Gunung Semeru Meletus dan Keluarkan Lava Serta Awan Panas
Bantuan terus berdatangan berupa makanan dan pakaian, kami mengharapkan adanya kiriman air bersih untuk memasak dan minum. (Mka02)