SMAN 1 BanjarmasinÂ
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Setelah memutuskan menggelar PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) selama satu minggu, akhirnya SMAN 1 Banjarmasin kembali gelar pembelajaran tatap muka (luring).
Pembelajaran tatap muka ini kembali digelar per- 21 Februari kemarin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau nanti ada yang terindikasi covid langsung kita laporkan ke Puskesmas terdekat dan untuk siswa akan kita liburkan dulu satu kelasnya,†ucap Ferry Setiawan, Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarmasin.
Sedangkan mengenai pedoman PTM (Pembelajaran Tatap Muka) SMAN 1 Banjarmasin tetap sama yakni kapasitas kelas hanya 50 persen, sistem bergilir (shift) dalam mekanisme kedatangan siswa dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Tetap seperti memulai PTM di awal kemarin kita masih tetap memperhatikan beberapa aspek dan ketentuan mengenai PTM ini,†ujar Ferry.
Adhelia Nadya Medika salah satu siswa kelas X di SMAN 1 Banjarmasin, mengatakan adanya PTM ditengah pandemi ini tidak membuatnya takut bersekolah, malah sebaliknya adhel terlihat antusias saat menjalani PTM.
â€Kalau Adhel sendiri berusaha tidak takut. Kalau takut kayaknya bakal berpengaruh ke imun tubuh dan kemungkinan virusnya yang bakal masuk ke tubuh Adhel,†ucapnya saat diwawancarai via whatsapp chat, Rabu (9/3/2022) sore.
Selain itu, Adhel menjelaskan selama pembelajaran tatap muka berlangsung semua komponen yang ada termasuk guru dan tenaga pendidik lainnya turut menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk protokol kesehatan di sekolah adhel selama PTM ini dijalani dengan baik. Itu juga salah satu yang ngebuat Adhel ga takut bakal tertular virus covid-19, karena teman-teman, guru pengajar, selalu pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, intinya tetap jaga protokol kesehatan,†tutupnya. (tri/mka)