METROKALSEL.CO.ID, BATULICIN – Memasuki hari kelima Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) 20th yang digelar di PT Borneo Indobara (BIB), para peserta masih terus bersaing untuk tampil maksimal menjadi yang terbaik.
Acara yang dipusatkan di area Fire Ground Kusan (FGK) PT Borneo Indobara sebagai tuan rumah di tahun ini diikuti 24 tim perusahaan ternama di Indonesia.
Rabu (6/9/2023), ada 3 kategori dari 8 kategori yang diperlombakan di area tambang tersebut dengan titik berbeda masih dilingkungan Kusan BIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiga kategori perlombaan itu yaitu Road Accident Rescue (RAR), High Angle Rescue (HAR) dan Underwater Rescue & Recovery Challenge (UWWRC).
Para peserta pun menampilkan skill penyelamatan yang mereka bisa sesuai kategori perlombaan yang digelar.
Misalnya saja, Hudi Pramono dari Kapten PT Berau Coal Kalimantan Timur. Saat itu, dia bersama timnya berhasil menyelesaikan tantangan penyelamatan di kategori Road Accident Rescue dengan waktu 20 menit.
Yang mana dalam konsep penyelematan itu digelar adanya insiden mobil operasional tertindih truk angkutan batubara.
Namun sempat ada kesulitan dalam pembuatan akses sehingga perlu waktu yang seharusnya dibawah 10 menit bisa selesai menjadi lebih lama waktu penyelamatannya.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar dan semuanya berjalan lancar. Hanya dikendala pembuatan akses karena biasanya kami main mobil tambang tetapi ini mobil komersil dan itu semua bisa diselesaikan dengan baik, ” katanya.
Dikategori RAR, tim PT Pamapersada Nusantara juga sukses melakukan aksi penyelematan di ketinggian. Dua orang yang tergantung berhasil dievakuasi dengan lancar.
Di kategori ini, yang perlu diperhatikan adalah keselamatan korban dan tim penyelamat sendiri karena bermain di area ketinggian. Dua korban yang tergantung harus diselematkan dan mendapatkan pertongan lebih lanjut.
” Di High Angel Rescue ini, kami bisa menyemalatkan dua korban dengan lama 26 menit. Disini (BIB) tantangannya luar biasa dan sangat berbeda dengan yang lain, kita dihadapkan dengan kondisi langsung di wilayah pertambangan sebagai insan pertambangan, jadi ini seperti nyata, ” katanya.
Sementara itu di kategori Underwater Rescue dan Recovery Challenge juga berhasil diselesaikan tim Kaltim Prima Coal dengan lama penyelamatan 26 menit.
Menurut Kapten Timnya, Wahyudi, di kategori Underwater ini, juga berhasil meski visibility dalam air 0 sehingga perlu waktu dalam melakukan penyelamatan korban tenggelam. Yang mana ada peristiwa mobil blong dan masuk danau, satu orang sempat terlempar dan satu orang lagi, tenggelam.
“Kedua korban bisa kami evakuasi meski sempat kesulitan karena visibility didalam danau ini 0 padahal biasanya kami di laut masih terlihat tetapi disini sangat menantang dan tetap sukses menyelamatkan dan evakuasi korban, ” jelasnya.
Dari tiga kategori yang digelar di siang hari itu, tak kalah meriahnya dengan adanya penampilan 24 tim dalam acara Firefighter Nihgt. Masing-masing tim mempertontonkan seni hiburan yang merupakan sisi lain dari tim rescue sebagai tim penolong juga harus punya kemampuan untuk menghibur.
Sementara itu, Ketua Panitia IFRC 20th, Supandi, bersyukur lantaran pelaksanannya hingga hari ke lima berjalan sukses, meski masih ada beberapa hari lagi.
Namun antusias para peserta sangat menikmati fasilitas dari PT Borneo Indobara yang beda dari yang lain. Sebab di Borneo Indobara mengadakan kegiatan itu di area tambang sebagai insan pertambangan.
“Ini real di area tambang, jadi suasananya nyata dan fasilitas disini juga sangat mendukung, perlombaan berjalan dengan lancar, ” katanya.
Ada perbedaan mencolok dibandingkan daerah lain karena senelumnya dilaksanakan di area perkotaan dan Borneo Indobara mengadakan di area tambang. Cuaca cerah dalam pelaksanaan hingga hari kelima.
“Dibandingkan dengan ditempat lain, kita diisni dianggap lebih siap. Dan ini menjadi sarana silaturahmi antar rescue insan pertambangan siap untuk dipanggil, ” katanya.
Sementara itu, COO PT Borneo Indobara R Utoro, didampingi KTT PT BIB, Riadi juga mengucapkan syukur dengan pelaksanaan yang berjalan lancar. IFRC ini bukan hanya sekedar perlombaan uji ketangkasan tetapi ajang untuk bersilaturahmi.
“Bukan hanya sebagai ajang lomba, tetapi ini lebih ke latihan sebagai rescue perusahaan bahwa mereka siap dipanggil kapan pun bila dibutuhkan untuk kegiatan penyelamatan, ” katanya.
Begitu juga fasiltas yang disiapkan, PT Borneo Indobara lebih baik dan banyak mendapatkan respon positif dengan fasilitas dan sarana prasaran yang disiapkan.
Terakhir, Ketua Pertapindo, Sri Suharjo, sebagai pengurus pusat sangat mengapresiasi IFRC 20th di PT Borneo Indobara. Apa yang telah disiapkan BIB sangat luar biasa sekali.
Disisi lain, untuk IFRC ini sendiri dilaksanakan rutin yang digelar sudah yang ke 20, setelah Banyuwangi, langsung ke Tanah Bumbu Kalimantan Selatan yaitu di BIB sebagai tuan rumah.
” Untuk Juara umum nanti, kami sudah mendaftarkan untuk berangkat ke Austarlia, ” pungkasnya. (hdy)