Metrokalsel.co.id, BATUalICIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah mingguan, bersama dengan Kementerian Dalam Negeri melalui virtual di Command Center Kalsel di Banjarbaru, Senin (9/9/2024).
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sultan menyebutkan perkembangan kondisi inflasi Kalsel saat menghadiri rapat koordinasi tersebut bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel.
“Alhamdulillah kondisi inflasi baik secara nasional maupun di wilayah Kalsel tetap aman terkendali,” ujar Sulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, inflasi secara nasional year on year (yoy) 2,12 persen dan secara lokal, Kalsel di posisi 1,71 persen.
Dengan demikian, Provinsi Kalsel menempatkan posisi masih berada pada 10 daerah provinsi dengan inflasi rendah.
“Alhamdulillah, kita bisa mengendalikan inflasi dengan baik, secara nasional itu kalau month to month (mom) itu terjadi inflasi negatif, minus 0,03 artinya deflasi,” lanjut Sulkan.
Kalsel dalam pekan ini terdapat Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di 3 kabupaten-kabupaten, yakni Tanah Bumbu 2,15 persen, Batola 1,37 persen, dan Banjar 0,17 persen.
IPH tersebut dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, jeruk, dan bawang putih.
“Kondisi di Kalsel ini sebenarnya tergolong normal, kenaikan ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat, di mana kita tahu bahwa masyarakat pada bulan Rabiul Awal ada kegiatan-kegiatan keagamaan yang sudah rutin dilakukan oleh masyarakat,” tutupnya.(mc)