Pemkab Tanbu Ikuti Rakoor Penataan Perizinan Sektor Tambang

Jumat, 28 Juni 2024 - 08:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Metrokalsel.co.id, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakoor) Penataan Perizinan Sektor Tambang Dalam Kawasan Hutan dan Tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), Kamis (28/6/2024) di Mahligai Pancasila, Banjarmasin.

Rakoor Penataan Perizinan MBLB di hadiri Pimpinan KPK RI Alexander Marwata beserta jajarannya, Dirtipidter Bareskrim Polri, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri. Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Kehutanan, Dirjen Minerba, Plh Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Non Industri. Forkopimda Kalsel, Bupati dan Walikota se-Kalsel, Sekda Kabupaten/Kota, Pimpinan SKPD terkait, dan Pimpinan Perusahaan Pertambangan.

Rakoor dibuka Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor di wakili Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sambutannya Gubernur di wakili Sekda Roy Rizali Anwar mengatakan sektor pertambangan memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian di Kalsel.

Sektor ini telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah yang menyumbang kontribusi signifikan terhadap PDRB. Membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan dan sektor-sektor lainnya.

Namun di balik potensi yang besar ini, juga di hadapkan pada tantangan yang tidak ringan. Tantangan utama adalah bagaimana menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan upaya pelestarian lingkungan.

Kegiatan pertambangan, terutama yang ada di kawasan hutan memiliki dampak lingkungan yang harus di Kelola dengan bijak. Kita harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Di sisi lain, pengelolaan pertambangan bukan mineral bukan logam dan batuan juga memerlukan perhatian khusus. Meskipun di anggap sebagai tambang skala kecil, dampak komulatifnya terhadap lingkungan dan sosial tidak bisa di abaikan. Perlu strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi ekonominya sembari meminimalisir resiko yang akan muncul.

Oleh karena itu, Rakoor ini memiliki arti yang sangat penting. Ini adalah momentum untuk duduk bersama, bertukar pikiran, dan mencari solusi terbaik dalam menata perizinan sektor tambang di Kalsel.

“Melalui forum ini di harapkan dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya pro investasi. Tetapi juga pro lingkungan dan pro rakyat,” ujarnya.

Ia menambahkah betapa pentingnya tata kelola pertambangan yang baik, prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Harus menjadi landasan dalam mengelola sumber daya alam di Kalsel.

Tata Kelola yang baik tidak hanya akan meningkatkan efesiensi dan efektivitas sektor pertambangan. Tetapi juga akan membangun kepercayaan publik dan menarik investasi yang akan bertanggungjawab.

Sebagai gambaran, ucapnya, ada beberapa poin penting yang akan menjadi fokus dalam penataan sektor pertambangan khususnya MBLB di Kalsel.

Di antaranya, Pemprov Kalsel akan mengintegrasikan data perizinan serta proses perizinan MBLB dengan pemerintah Kabupaten/Kota.

Integrasi ini akan di lakukan dengan memperhatikan tata ruang wilayah dan rencana detail tata ruang wilayah yang berlaku.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap izin yang di berikan selaras dengan penataan tata ruang wilayah. Dan tidak menimbulkan konflik kepentingan di kemudian hari.

“Harapannya melalui rakoor ini dapat menjadi langkah kongkrit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” pungkasnya.(ril)

Berita Terkait

Pelarian Ayah Yang Diduga Aniaya Anak Tirinya hingga Meninggal Dunia, Berakhir di Sumsel
Dihadapan Seluruh Anggota DPRD dan Forkopimda, Zairullah Sampaikan Mimpi Wujudkan Bendungan Kusan
Pelaku bersama Ibu Korban Yang Diduga Kabur Diburu Polisi, Diduga Sedang Berada di Palembang
Dewan dan Eksekutif Sepakati Perda Perubahan Penyelenggaran Perumahan dan Kawasan Permukiman
Semua Fraksi Sampaikan Pemandangan Umumnya Terkat RAPBD 2025
Kematian Bocah 3 Tahun di Tanbu, Kasat Reskrim: Hasil Otopsi Tulang Iga Leher Banyak Yang Patah
Diduga Aniaya Anak Tiri hingga Tewas, Pria ini Malah Kabur Bersama Sang Pelapor, Ibu Kandung Korban
Eksekutif Sampaikan RAPBD 2025 pada Paripurna DPRD Tanah Bumbu

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:36 WITA

Pelarian Ayah Yang Diduga Aniaya Anak Tirinya hingga Meninggal Dunia, Berakhir di Sumsel

Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:00 WITA

Dihadapan Seluruh Anggota DPRD dan Forkopimda, Zairullah Sampaikan Mimpi Wujudkan Bendungan Kusan

Kamis, 10 Oktober 2024 - 12:42 WITA

Dewan dan Eksekutif Sepakati Perda Perubahan Penyelenggaran Perumahan dan Kawasan Permukiman

Rabu, 9 Oktober 2024 - 06:29 WITA

Semua Fraksi Sampaikan Pemandangan Umumnya Terkat RAPBD 2025

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:18 WITA

Kematian Bocah 3 Tahun di Tanbu, Kasat Reskrim: Hasil Otopsi Tulang Iga Leher Banyak Yang Patah

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:08 WITA

Diduga Aniaya Anak Tiri hingga Tewas, Pria ini Malah Kabur Bersama Sang Pelapor, Ibu Kandung Korban

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:48 WITA

Eksekutif Sampaikan RAPBD 2025 pada Paripurna DPRD Tanah Bumbu

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:31 WITA

Satgas Saber Pugli Tanbu, Kaji Tiru ke Kota Batam hingga Kunjungi Pelayanan Mal Pelayanan Publik

Berita Terbaru