Pembakaran KM Wahyu Bina Barokah di Perairan Jorong Tanah Laut
Metrokalsel.co.id, Banjarmasin – Kapal Asal Pulau Jawa, KM Wahyu Mina Barokah IV, dibakar massa pada Senin (11/4/2022) kemarin.
Pembakaran itu terjadi di wilayah perairan Jorong Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembakaran kapal ini bermula ketika nelayan di Jorong mendapati informasi adanya sejumlah kapal nelayan cantrang beroperasi sekitar 11,88 mil dari bibir pantai.
Mendapat informasi itu, sejumlah nelayan gabungan yang berasal dari sejumlah wilayah bersama-sama melakukan penggerebekan.
Dalam penggrebekan ini satu kapal nelayan jenis cantrang dibakar ramai-ramai oleh nelayan setempat sedangkan dua kapal lainnya berhasil melarikan diri.
Dalam tragedi pembakaran ini ke 15 anak buah kapal (abk) berhasil selamat dan telah dipulangkan ke Jawa Tengag.
Menyikapi adanya tragedi ini Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono angkat bicara.
Rusdi membenarkan adanya pembakaran kapal jenis cantrang di perairan Jorong.
“Memang benar tanggal 11 April kemaren ada pembakaran kapal cantrang di wilayah perairan Kalimantan Selatan,” ucapnya pada awak media (13/4) sore.
Menurutnya pihaknya telah menghimbau kepada nelayan setempat untuk tidak anarkis. Namun faktanya, kapal cantrang tersebut masih saja masuk ke dalam perairan wilayah Kalimantan Selatan.
“Kita sudah membicarakan ini pada nelayan kita untuk tidak anarkis. Namun nelayan mereka tetap saja memasuki wilayah perairan kita, padahal kita Februari kemaren sudah ke Jawa Tengah untuk membicarakan hal seperti ini,” Ujar Rusdi.
Lebih lanjut pada pertemuan bulan Februari lalu Rusdi bersama rombongan bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HMSI) Kalsel juga telah membicarakan kesepakatan mengenai penggunaan kapal cantrang.
“Kapal cantrang ini merusak lingkungan dan kasian nelayan kita,” lanjutnya.
Rusdi mengatakan kejadian seperti ini bukan kejadian pertama kalinya. Mengingat, dirinya bersama HMSI Kalsel sudah menghimbau dilarangnya penggunaan kapal jenis cantrang di Kalimantan Selatan.
“Sudah kita himbau jangan menggunakan kapal cantrang. Dan tragedi pembakaran seperti ini diluar kendali kita,” tutup Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalimantan Selatan ini. (tri/mka)