BANJARMASIN, Metrokalsel.co.id – Presiden RI, Joko Widodo sempat disindir warga Kalimantan Selatan, sebab hanya menyebutkan dua bencana alam yang terjadi yakni Longsor dan Gempa Bumi.
Sementara di Kalimantan Selatan sedang dilanda banjir besar yang merendam banyak Kabupatem dan Kota. Banyak warga yang akami lerusakan rumah hingga harus mengungsi.
Setelah mengetahui kabar banjir di Kalimantan Selatan, akhirnya pada Senin (18/1/2021) Presiden yang akrab disapa Jokowi itu tiba di Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang ditimbulkan akibat banjir besar di Banua ini.
Jokowi yang saat itu turut didampingi Menteri PUPR langsung memerintahkan Kementerian PUPR, segera memperbaiki jembatan runtuh akibat banjir di Kalsel, setelah ditinjau langsung ke lokasi.
Baca Juga :Â Gempa Sulawesi Barat, Hingga Minggu Sore, Sudah 84 Orang Meninggal, 1.150 Rumah Rusak
“Kalau bisa, jembatan selesai dalam tiga atau empat hari ini. Agar mobilitas dan distribusi barang tidak terganggu,” ujarnya usai melihat kondisi jembatan Astambul – Mataraman di Kabupaten Banjar, Senin (18/1/2021).
Menurut Jokowi dari hasil pantauannya, evakuasi korban banjir di Banua berjalan dengan baik.
“Saya tinggal memastikan ketersediaan logistik dan kebutuhan lain bagi para pengungsi yang berada di pengungsian,” tekannya.
Sementara itu, BNPB mencatat tambahan korban meninggal akibat banjir di 10 kabupaten/kota di Kalsel menjadi 15 orang. Bahkan ada sebanyak 39.549 warga terpaksa mengungsi akibat kejadian tersebut.
Data terakhir dihimpun oleh BNPB pada Minggu (17/1/2021). BNPB melaporkan sebanyak 15 orang dari berbagai lokasi meninggal dunia akibat banjir tersebut.
“Korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya. (Mka)