Metrokalsel.co.id,BATULICIN – Siapa sangka di balik tembok besar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Batulicin, warga binaan justru mampu menunjukkan kreativitas yang luar biasa.
Dengan bimbingan petugas dan dukungan fasilitas pelatihan, mereka mampu menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang memukau dan bernilai seni tinggi.
Kerajinan yang dihasilkan pun beragam. Mulai dari miniatur kapal laut, dekorasi dinding, lukisan, hingga kerajinan dari daur ulang barang bekas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah miniatur rumah adat yang dirakit secara detail dan rapi oleh tangan-tangan terampil para warga binaan. Adapula tugu perjuangan 7 Februari Kota Pagatan yang begitu mirip dengan aslinya.
Kepala Lapas Batulicin, Arifin Akhmad, mengapresiasi hasil karya WBP tersebut dan menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan, tetapi juga membentuk karakter positif Warga Binaan.
“Program ini menanamkan nilai kerja keras, kreativitas, dan kemandirian yang bernilai positif dan penuh manfaat yang dapat menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat,” ucap Arifin.
Lebih dari sekadar pembinaan, kegiatan ini juga menjadi wadah ekspresi diri bagi para warga binaan, sekaligus media untuk menjadi pribadi yang positif dan produktif.
Kegiatan kerajinan tangan ini menunjukkan bahwa tembok Lembaga pemasyarakatan bukanlah penghalang bagi kreativitas dan perubahan. (hdy)