Metrokalsel.co.id, BANJARMASIN – Setelah seluruh korban ditemukan pada Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap helikopter yang jatuh di kawasan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, kini resmi ditutup.
Hal ini disampaikan Direktur Operasi SAR, Laksamana Pertama TNI, Yudha Bramantyo dalam konferensi pers bersama Gubernur Kalsel, H Muhidin, Kapolda Kalsel, Pangdam VI, Ketua DPRD, Danrem 101 Antasari serta forkopimda, Jumat (5/9/2025).
Direktur Operasi SAR menyebutkan, seluruh korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Hari ini, operasi SAR saya nyatakan selesai dan ditutup,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, yang turut memberikan keterangan dalam konferensi pers tersebut, mengungkapkan bahwa helikopter naas itu mengangkut delapan orang.
Dari jumlah itu, sebagian korban masih dapat dikenali, sementara yang lain sulit diidentifikasi karena kondisi tubuh terbakar dan jadi abu.
“Yang perlu kami sampaikan, dari delapan orang itu terdapat tiga warga negara asing (WNA), masing-masing berasal dari Australia, Brazil, dan India,” ujar H Muhidin.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa keluarga korban saat ini sudah berada di Banjarmasin untuk menunggu proses identifikasi.
Pemerintah kata dia, siap memfasilitasi jika keluarga ingin melakukan pemakaman di Kalimantan Selatan. Namun, pihak keluarga memilih untuk membawa jenazah pulang ke kampung halaman masing-masing setelah proses identifikasi selesai.
Sekadar diketahui, Helikopter tipe BK117 D3, berangkat dari bandara Gusti Samsir Alam Kotabaru menuju Bandara Cilik Riwut Palangkaraya Kalimantan Tengah pada Senin (1/9/2025) pagi, namun dilangit Mantewe mengalami masalah hingga akhirnya jatuh dan terbakar. (hdy