(Foto/Istimewa) Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin
Metrokalsel.co.id,BANJARMASIN – Masyarakat diminta tidak khawatir terkait stok vaksin covid-19 yang dilaporkan di beberapa daerah ketersediaannya minim bahkan langka.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan persoalannya bukan karena vaksin Covid-19 langka atau pengiriman terputus dari negara produsen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi diketahui pengiriman vaksin dari luar negeri dilakukan bertahap. Juli ada 25 juta dosis. Agustus 30-40 juta dosis. September 40-50 juta dosis.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Muhammad Syarupuddin, daerah menghimbau pentingnya data stok vaksin di publik.
Baca juga :Â
Petani Sungai Danau Tanbu, Ngadu ke Bang Dhin dan Minta Desain Site Plan Minimalisir Kerugian
“Komunikasi dengan warga harus jalan, warga berbondong-bondong datang ke faskes minta divaksin, tapi dibilang kosong, padahal kata Dinkes sudah didistribusikan. Mana yang benar?” tanya pria yangbakrab disapa Bang Dhin.
Dia mengatakan, selain komunikasi yang baik, diperlukan koordinasi yang terjalin juga antara Dinkes dengan faskes dan atau penyelenggara vaksin agar tercipta cakupan vaksin yang efektif.
“Memang seharusnya, pendataan itu penting, setiap lurah, kepala desa, atau RT punya data, warganya sudah berapa yang divaksin, yang belum berapa. Nah yang belum itu dibantu mencarikan di faskes mana yang ada,” ktanya.
Harusnya, pihak faskesbatau penyelenggara berupaya supaya efisien. Dinkes Provinsi, Kabupatrn, Kota dan Puskesmas harus buka data stok vaksin ke publik melalui updatean media sosial sosial masing-masing dan tidak lupa menyertakan kontak person.
” Bila ada keterbukaan, jadi tidak perlu repot untuk datang ke faskes sekedar menanyakan ada vaksin atau tidak. Warga sudah antusias, tapi informasi malah tidak terbuka,” pungkasnya. (ear/mk)