Rapat Koordinasi Tim Sat Teroadu Batulicin Terkait Insiden Tenggelamnya KM Teman Niaga di Selat Makassar
METROKALSEL.CO.ID, BATULICIN – Hari Ketiga setelah ditemukannya 4 ABK dari KM Teman Niaga yang diselematkan KM Dharma Ferry 3, tim SAR lanjutkan pencarian.
Dari 4 ABK yang selamat dan ditolong pada 25 Agustus lalu, kini Tim Sar Terpadu Natulicin bergerak lanjutkan pencarian di Selat Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data dari KSOP Kotabaru Batulicin, kapal yang dinahkodai Wagirin berangkat dari Tarjun Kotabaru tujuan Waikelo NTT pada 21 Agustus 2022 pukul 22.00 Wita. Ketika itu, diawaki 14 orang ABK diketahui putus komunikasi pada Selasa (22/8/2022) malam.
Korban selamat yang semula mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Marina Permata Batulicin dengan kondisi semakin membaik saat ini sudah diizinkan pulang.
Berdasarkan informasi, keterangan korban selamat juru mudi, Muhdi Mufazzan menyampaikan kapal terkena gelombang sekitar 3 meter dari kanan. Sehingga membuat kapal oleng dan miring ke kanan yang pada saat kejadian itu pukul 22.00 wita.
Dalam waktu yang singkat kapal terus miring dan akhirnya tenggelam. Beberapa temannya di kapal mencoba menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke laut dengan baju pelampung.
Namun, hingga saat ini, 10 orang lainnya belum diketahui keberadaannya. Lokasi jarak saat itu kurang lebih 96 mil ke way point berikutnya dari Selat Makassar.
Saat ini tim SAR dari Basarnas, BPBD dan sejumlah relawan sudah terjun ke lapangan dengan menerjunkan sejumlah armada termasuk KN SAR.
Komandan Pangkalan TNI AL Kotabaru Batulicin, Letkol Laut (P) Edy Setyawan, juga merespon informasi kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder.
Dari data tersebut Danlanal Kotabaru melaporkan kepada pimpinannya lebih tinggi untuk melaksanakan SAR dan dibantu unsur TNI AL.
Tindakan cepat tersebut membuahkan hasil dengan dikerahkannya dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Koarmada II yang sedang melaksanakan operasi diwilayah Kalimantan dan Sulawesi, kedua KRI tersebut adalah KRI Tongkol 813 dan KRI Ajak 653 yang saat ini telah bergabung dengan Basarnas dan Bakamla dilapangan.
Menurut Danlanal, melalui Danposal Batulicin Letda Laut (E) Dianto Septyawan dalam Rapat Koordinasi SAR Terpadu menyampaikan bahwa pelaksanaan SAR merupakan tugas dan kewajiban bersama.
” Tujuan kita satu, menemukan korban baik itu selamat atau yang terburuk adalah korban meninggal,” katanya.
Pihaknya bersama sama telah menjenguk korban selamat, dan keempat korban di Batulicin kondisinya semakin membaik dan sudah keluar dari rumah sakit.
” Saya pribadi dan kita semua berdoa semoga seluruh ABK KM Teman Niaga ditemukan dalam keadaan selamat, kami mewakili Tim SAR menghimbau kepada masyarakat yang mungkin kehilangan keluarganya atau menemukan korban segera melaporkan atau menginformasikan ke call center Posko SAR Terpadu Batulicin di nomor 081350419900 atau dapat langsung pihak terkait diwilayahnya,” katanta.
Ia juga mohon doanya agar proses pencarian ini berjalan dengan aman dan lancar serta seluruh korban dapat segera ditemukan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tanbu, Sulhadi, menambahkan, hasil rapat koordinasi sar terpadu KM. Teman Niaga, hari ini didirikan posko Sar terpadu di terminal penumpang pelabuhan samudera ( tenda BPBD).
Saat ini, tim SAR mengerahkan 4 unit kapal yaitu KN SAR Laksmana 241, ular laut 405 , KRI tongkol 813 dan KRI Ajak 653.
” Lama operasi sar, 7 hari terhitung dari tanggal 26 Agustus 2022, dan tim terdiri dari KSOP, Basarnas, Lanal, Polair, BPBD, Pelindo, Dinas Kesehatan dan KKP,, PKJR, Baguna dan Damkar” katanya. (dat)