Metrokalsel.co.id, KOTABARU – Wakil ketua DPRD Kotabaru dari fraksi PAN, Awaludin tanggapan persoalan pembebasan lahan terkait pelaksanaan rencana pelebaran bandara Gusti Sjamsir Alam.
Setelah rapat dengar pendapat (RDP) bersama atas usulan warga Desa Stagen mengenai pembebasan lahan dan ini yang sudah ketiga kalinya. Progresnya, saat ini dari pihak Eksekutif sudah melakukan lelang dan sudah dilakukan penilaian independen kantor jasa penilaian publik (KJPP) penilaian secara independen oleh KJPP yang diberi waktu sampai tanggal 30 Desember tahun 2024.
“ Kami selaku DPRD kotabaru merasa seperti ini terus karena pada tahun 2023 juga gagal dan anggarannya menjadi silva kemudian tahun 2024 ini juga akan gagal lagi, kita menekankan pada pihak Perkimtan terutama untuk bisa terilisasi ditahun ini tetapi keputusannya ada di KJPP,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, persoalan ini juga dikomunikasikan ke BPN dan melakukan musyawarah. Sementara angkanya akan diumumkan oleh pihak Dinas Perkimtan kepada warga.
” Jadi kita mengejar waktu karena dibulan Desember mudah-mudahan bisa terilisasi, tetapi kalau tidak terilisasi, Dinas Perkimtan sudah mengangarkan untuk anggaran tahun 2025,” ungkap dia.
Seban itu, selaku DPRD kotabaru mengawal anggaran ini bisa terealisasi tahun ini karena pembebasan lahan sekala besar jadi butuh aturan, penilaian dari KJPP dan bersama BPN.
Amgkanya memang dikisaran Rp 160 Milyar dan masyarakat juga perlu memahami juga kinerja Perkimtan kotabaru.
“Kami menghimbau dan merekomendasikan agar Perkimtan dan BPN bisa bekerja cepat untuk masyarakat karena ini sudah tahun 2023 dan 2024 ini belum selesai karena mengingat kembali pada saat kunjungan ke Menhub tahun 2022 itu kan ada perjanjian antara Pemerintah Daerah dengan Kemenhub,” Ucapnya.
Bahwasanya Kemenhub terutama di Dirjen perhubungan udara akan melakukan perpanjangan run way biar pesawat boing itu bisa masuk ke kotabaru, jika Pemkab kotabaru sudah bisa membebaskan lahan sekitar bandara itu.
Anggaranya sudah dimulai di tahun 2023 dan 2024 sampai saat ini belum terealisasi dan berharap bisa terilisasi ditahun 2024 ini yang tinggal beberapa hari.
Hal ini mengingat Kotabaru sebagai penyangga Ibu kota nusantara (IKN) pasti ada yang namanya bandara darurat cadangan jadi bisa jadikan bandara cadangan pada saat darurat.
“kita penyangga dan nantinya juga jembatan penghubung pulau Laut dan tanah bumbu. alhamdulillah menurut kabar dari Provinsi dan Bapenas itu sudah masuk kedalam program strategis nasional mudah-mudahan tahun 2028 dan 2029 selesai karena kita perlu tahu kata bapak Presiden ditahun 2028 akan berkator di IKN jadi kita harus siap kabupaten kotabaru harus gesit mengambil kesempatan sebagai penyangga IKN, ” Jelasnya. (ebt)