Ilustrasi Bazaar Minyak Goreng Murah PT BIB
Metrokalsel.co.id, Batulicin – Ketersedian dan harga minyak goreng yang masih menjadi kendala bagi masyarakat menjadi perhatian bagi CSR PT Borneo Indobara (BIB), guna merespon kondisi tersebut PT BIB melalui program CSR nya memfasilitasi Bazaar Minyak Goreng Murah bagi masyarakat yg berlokasi di UMKM Center PT BIB di Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu sejak bulan april hingga sekarang.
Harga Minyak Goreng Curah yang sebelumnya langka dan mahal, didistribusikan melalui Bazaar dan dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Rp 13.800/liter
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penjualan Minyak Goreng yang dikelola oleh “BeMart” sebagai bagian unit bisnis UMKM Center di bidang penyediaan sembako dengan harga grosir, guna pengembangan dan perluasan area pendistribusian minyak goreng tersebut. UMKM Center melakukan kegiatan bazaar ke desa-desa dengan jargon “BeMart Keliling”
Dindin Makinudin, Senior Manager Empowerment & Sustainability PT BIB, menyebutkan, kegiatan BeMart Keliling ini tidak hanya menjual minyak goreng murah dibawah harga pasar, tetapi juga kebutuhan sembako, hasil komoditas binaan CSR BIB lainnya (Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Home Industri).
” Harapannya dengan adanya kegiatan Bazar BeMart Keliling ini, masyarakat khususnya masyarakat kategori miskin tidak perlu jauh-jauh ke Angsana untuk dapat menikmati manfaat bazar tersebut, ” katanya.
Selain menjual hasil komoditas binaan, produk sembako, barang-barang kebutuhan dasar dan lainnya, Bazar BeMart Keliling ini juga sebagai salah satu ajang promosi ke desa-desa, khususnya yang ada di ring 1 untuk memperkenalkan UMKM Center dengan bisnis unit yang ada, antara lain: BeMart (Mart & Grosir), Suwara Café (Food & Beverages), OnPointGrafis (Desain Grafis dan rumah kemasan), BeeDelivery (Pesan layan antar barang dan orang), serta Bisnis unit audit, investasi dan Management Gedung.
Suwara Café merupakan salah satu bisnis unit yang mengembangkan bahan baku yang ada di desa-desa dibuat racikan baik untuk makanan dan minuman, seperti saat ini Labu Madu, labu madu yang sebelumnya di jual langsung tetapi saat ini telah dikreasikan menjadi Labertart (seperti klapertart tetapi berbahan baku labu madu), Labu Madu Angsana (seperti apple crumble), selain itu olahan minuman dari buah2an, tanaman herbal (kelor, rosella, Jahe dll) diracik menjadi minuman yang sehat, segar dan berkelas. Suwara café bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat (terbuka untuk umum).
Sedangkan, Onpoint Grafis adalah satu bisnis unit yang dikelola oleh anak muda lokal yang memiliki potensi skill IT yang luar biasa, dimana sebelumnya mereka di didik melalui program CSR “Agen Desa†untuk pelatihan selama 3 bulan untuk mempelajari desain grafis.
” Saat ini mereka sudah banyak menerima orderan untuk pembuatan spanduk, desain produk, Sablon, pembuatan stiker dan lainnya, ” katanya.
Selain itu onpoint grafis juga akan dikembangkan untuk rumah kemasan, sehingga masyarakat yang memiliki produk yang akan dijual bisa bekerjasama denga nonpoint grafis dalam pembuatan design dan packagingnya.
Adalagi BeeDelivery. ini merupakan bisnis unit baru yang akan segera di launching oleh UMKM Center. Dimana BeeDelivery bisa dibilang hampir mirip cara kerjanya dengan software sejenis lainnya (seperti Gojek dll).
BeeDelivery ini membuat masyarakat yang membutuhkan jasa layanan antar jemput, pembelian barang atau makanan/minuman dan lainnya menjadi lebih mudah. Selain itu BeeDelivery harapannya juga bisa menyerap banyak tenaga kerja local dengan system bekerjanya yang flexible sebagai BeePartner untuk melayani layanan tersebut dimasyarakat.
Bisnis unit lainnya adalah Audit, Investasi dan Management Gedung. Dimana masyarakat didesa-desa khususnya ring 1 dapat melalukan investasi di area UMKM Center, karena UMKM Center menjanjikan area tersebut akan menjadi seperti “One Stop Shopping and Modern Rest Area†dimana dilahan 1 ha tersebut nantinya akan menjadi Kawasan pusat kuliner, pusat kriya, pusat hiburan dan berbagai aktivitas jasa lainnya.
Di UMKM Center ini akan ada berbagai kegiatan festival seperti Musik, Seni & Budaya, Keagamaan dan lainnya. Dimana hal tersebut selain untuk menarik minat masyarakat juga sebagai wadah kreasi bagi masyarakat.
” Saat ini Kawasan UMKM Center baru selesai pembangunan tahap I, dan direncanakan di Q3 akan mulai dibangun Tahap II, ” kata Dindin.
Dengan adanya UMKM Center ini harapannya, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke Ibu Kota Provinsi untuk menikmati Jajanan Lokal maupun non local, serta kegiatan hiburan lainnya. (dat)