METROKALSEL.CO.ID, BATULICIN – Selama 10 pencarian tim gabungan korban tenggelamnya KM Teman Niaga di Selat Makassar, akhirnya dihentikan.
Setelah sempat perpanjangan dari 7 hari menjadi 10 hari, ternyata tim SAR gabungan menyelesaikan pencarian pada Minggu (4/9/2022) petang dengan hasil 7 orang ditemukan dan 8 orang dimyatakan masih hilang.
Senin (5/9/2022), Tim Sar gabungan termasuk Basarnas akhirnya balik kanan setelah berhasil temukan 3 orang hilang dari 11 orang yang dinyatakan hilang sebelumnya dari KM Teman Niaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“0perasi Sar sudah kitabditutup, genap 10 hari bersama tim gabungan, ” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, AL Amrad, melalui Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga, Amri Zuna Kurniawan.
Amri mengatakan di hari pencarian terakhir ini, tim juga belum bisa menemukan korban lainnya yang masih hilang.
Disebutkan Amri, dari kecelakaan atau tenggelamnya KM Teman Niaga yang memuat 15 orang itu, ada 4 korban yang berhasil selamat, 3 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 8 orang lainnya tidak ditemukan atau hilang.
Diketahui 3 korban yang ditemukan meninggal dunia yakni jenazah yakni Alfian Septiyanto (30). Dia adalah Masinis III dari KM Teman Niaga yang ditemukan, Rabu (31/8/2022) sekira pukul 12.10 wita di Tanjung Serudung Kotabaru.
Kemudian jenazah korban kedua teridentifikasi adalah Eddy Hayani (62) Kepala Kamar Mesin (KKM) dari KM Teman Niaga ditemukan mengapung di daerah Perairan Tanjung Seloka Kotabaru, Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 11.00 wita.
Selanjutnya korban ketiga, tim menemukan bagian tubuh korban di pinggir pantai Dusun Setigi RT 01 Desa Alle-Alle Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru, Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 18.18 wita.
Mengenai identitasnya belum diketahui karena masih dalam proses identifikasi tim inafis.
Diketahui, KM Teman Niaga berlayar dengan tujuan NTT pada 21 Agustus membawa semen. Selanjutnya pada 22 Agustus malam, cuaca buruk akibatkan kapal tenggelam. Dari 15 orang tersebut, 4 orang berhasil bertahan dan diselamatkan KM Dharma Ferry 3 pada 25 Agustus saat melintas dari Pare-pare ke Batulicin. (dat)