Metrokalsel.co.id, KOTABARU – Perkumpulan Pelayang seluruh Indonesia (PELANGI) Kabupaten Kotabaru yang dipimpin langsung oleh M Ravi Abdullah, beserta 3 orang Anggotanya menghadiri undangan sebagai Tim Exebition Layangan Modern International pada Festival Layang-layang Dandang di kabupaten tanah Laut.
Kegiatan itu mengusung tema Layang-layang Dandang khas Kalimantan Selatan, sekaligus agenda kerja Verifikasi dari Tim Penilai MURI Pusat terhadap Kabupaten Tanah Laut yang meraih rekor MURI 2025 pada Event ini yaitu
Penyelenggaraan Festival Layang-layang Dandang khas Kalimantan Selatan terbanyak se Indonesia.
Acara dihadiri oleh Ketua Umum perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (PELANGI) Sari Majid, beserta anggota PELANGI dari berbagai Provinsi (Nasional) dan Pelayang luar negeri yaitu malaysia, singapura dan Ferancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari mulai hari Sabtu 30 Agustus 2025 dengan dimulainya melakukan penilaian untuk kategori layangan Dandang dan hingga pada Minggu 31 Agustus 2025, Bertempat di pantai Batakan Baru Kabupaten Tanah Laut.
Pada Minggu, secara langsung di buka secara resmi oleh Bupati kabupaten Tala setelah itu dilanjutkan dengan menaikkan atau mengudara dilangit biru wilayah Tanah Laut seluruh Kaliyangan Dandang se Kalimantan berjumlah sebanyak 900 (Sembilan Ratus) buah termasuk kaliyangan Dandang dari Kabupaten Kotabaru yang diikuti peserta dari Kotabaru 4 orang.
Ketua PELANGI kotabaru M Ravi Abdullah mengatakan, Secara umum mereka dari PELANGI Kotabaru membawa Layangan hasil binaan Dinas LH kotabaru membuat Layang-layang dari kain perca atau kain sisa jahitan.
Untuk Kategori 3 Dimensi Layangan moderen ; Train Naga, Balon dengan simbol khas dari Kabupaten Kotabaru dengan sesuai temannya pelestarian Lingkungan Hidup /ekosistem perairan seperti Ikan lumba-lumba ,hiu, gurita, Koi serta Ekosistem darat seperti bekantan,ayam dan lainnya.
Kemudiaan kategori 2 Dimensi :
ROKAKU Layangan berlambang Kotabaru Ikan Todak SA’IJAAN dan ROKAKU Layangan Logo Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotabaru. Selajutnya Kategori Layangan Tradisional ; 2 buah dandang dengan tema budaya khas Kabupaten Kotabaru. Untuk kategori Sport Kite/ Layang-layang Olahraga ada 2 buah yaitu jenis 4 Kendali dan 2 Kendali.
Harapannya PELANGI Kabupaten Kotabaru, pertama dengan pengalaman berpartisipasi di event besar ini, PELANGI Kotabaru bisa termotivasi untuk mengadakan kegiatan serupa di Kabupaten Kotabaru yang bisa diikuti oleh seluruh Kabupaten se Kalimantan.
Hal ini dapat meningkatkan semangat dan keahlian para pelayang sehingga Kabupaten Kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan lebih maju melalui Layang-layang tersebut.
Selain itu, acara ini bisa menjadi ajang untuk berbagi ilmu dan mempererat tali silaturahmi dengan komunitas layang-layang lainnya, baik di Kalimantan maupun di luar Kalimantan sekaligus mempromosikan budaya Layang-Layang Dandang.
Layang-layang Dandang ini merupakan warisan budaya Banjar yang unik dan memiliki ciri khas bunyi-bunyian yang disebut DANGUNG. Pada Keberhasilan event di Tanah Laut bisa menjadi inspirasi bagi PELANGI Kotabaru untuk lebih gencar mempromosikan tradisi ini.
Misalnya dengan mengadakan workshop pembuatan layang-layang tradisional Dandang dan layang-layang modern, menggelar festival Layang-layang untuk memperkenalkan layang-layang Dandang kepada masyarakat luas, terutama pada generasi muda.
Ia mendorong pariwisata lokal mengikuti kesuksesan event ini. PELANGI Kabupaten Kotabaru yang merupakan salah satu Cabang Olahraga yang terakomodir di KORMI melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (BUDPORPAR) kotabaru.
” Kami juga berharap untuk berkolaborasi dengan Instansi lainnya di Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru dalam mengembangkan keterampilan dibidang layang-layang, serta dapat melaksanakan lagi acara serupa yang bisa menarik wisatawan lokal dan manca negara,” katanya.
Festival layang-layang dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat melalui UMKM, penginapan, dan transportasi melalui pengalaman berharga ini.
Kabupaten Kotabaru Sudah beberapa kali melaksanakan event besar dan sukses seperti ini tetapi dengan kategori layang-layang adu atau ba tegangan dan exebition Layangan modern secara International untuk mempopulerkan layang-layang tradisional di mata dunia.
PELANGI Kotabaru pada kesempatan yang akan datang berencana untuk menyelenggarakan workshop membuat layang-layang yang terbuat dari sisa-sisa kain (kain perca) dan sisa bahan kerajinan UMKM di Kotabaru seperti sisa kain sasirangan dan sisa pembuatan tas tradisional bahkan dari bekas kemasan plastik lainnya”, ujarnya. (ebt)