(Foto/Ahadiani) Warga Rampa Kapis Manfaatkan Air Hujan Untuk Kebutuhan Hidup
Metrokalsel.co.id, KOTABARU – Miris, itu yang terlihat ditengah masyarakat kampung Rampa Kapis yang berada di Desa Batu Tunau Kecamatan Pulau Laut Timur. Kenapa tidak, sudah puluhan tahun masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari hasil laut ini sama sekali tidak pernah terjamah air bersih, dan itu menjadi momok bagi mereka. Ditahun 2021 sekarang, ternyata masih ada kampung yang belum merasakan bantuan dari pemerintah daerah.
Utuh, selaku Ketua RT 7 kepada Metrokalsel.co.id memaparkan bahwa, untuk keperluan air sehari-hari mereka menggantungkan keperluan air bersih dari hujan yang turun, dan itupun harus menggunakan talang air yang dialirkan ke tempat-tempat penampungan air dirumah penduduk, seperti tong air, drum dan tempat lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Inilah kondisi kampung kami, selama ini tidak pernah merasakan air bersih, kalau ingin merasakan air bersih maka kami harus mengambilnya ke Desa Batu Tunaunya di aliran sungai yang jaraknya lumayan jauh sekita 3-4 kilometer,†ujar Utuh.
Namun, lanjutnya lagi, kendala lainnya saat ingin mengambil air bersih kalau hari sedang hujan maka akses jalannya rusak parah atau penuh lumpur karena pada samping kiri kanannya adalah area tambak masyarakat.
Baca juga :
- Dua Penghargaan Diterima Kejaksaan Negeri Tanah Bumbu, Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
- Wow Keren! Penurunan Bendera di Bukit Mamake Kotabaru Dipimpin Langsung Bupati Sayed Jafar
“Kecuali hari sedang panas baru jalannya mudah dilalui, dan itu menjadi perhatian kami disini, itupun saat mengambil air kebanyakan dari warga hanya menggunakan sepeda motor roda 2 menggunakan jerigen. Memang ada juga yang mengangkut airnya memakai mobil pick up hanya saja jarang,†jelasnya kemudian.
Dikatakannya lebih jauh, itu hanya persoalan air bersih. Belum lagi pada permasalahan listrik yang sekarang hanya menggunakan listrik tenaga surya.
“Kalau soal listrik juga tidak bisa dinikmati sampai tengah malam, karena terkadang sebelum tengah malam sudah padam sehingga mau tidak mau masyarakat harus rela menghadapi kondisi malam gelap gulita,â€terangnya pula.
Menjadi harapan masyarakat disana, kampung Rampa Kapis menjadi perhatian pemerintah daerah, mulai dari keperluan air bersih, akses jalan yang rusak dan soal penerangan. Karena secara tidak langsung kemajuan pembangunan belum terjamah sepenuhnya terhadap 68 rumah penduduk setempat.
“Mudah-mudahan apa yang kami harapkan bisa terwujud sehingga masyarakat benar-benar merasakan pembangunan,†tutupnya. (ebt/mk)