Jakarta – Berjalan 1 tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, muncul isu reshuffle kabinet.
Dari isu tersebut, ada satu nama yang disebut berasal dari warga Tanah Bumbu (Tanbu) Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Mardani H Maming.
Sebelumnya, kelompok Jokowi Mania (JoMan) menilai, Kabinet Indonesia Maju kurang maksimal menangani dampak pandemi Covid-19 dan mendorong agar Jokowi melakukan reshuffle kabinet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum Relawan JoMan, Immanuel Ebenezer memberikan catatan kepada sejumlah menteri yang tidak layak dipertahankan. JoMan menyebut, catatan tersebut datang dari kalangan aktivis 1998.
Dikutip dari Tribunnews, Immanuel mengatakan, perlunya sejumlah menteri yang dicopot buntut kontroversi Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Ia menilai, para menteri tersebut gagal mengeksekusi program-program Jokowi.
Ia pun menilai reshuffle kabinet perlu dilakukan karena dapat mengembalikan kepercayaan publik kepada Jokowi. Immanuel menyebut, Jokowi memerlukan menteri-menteri yang mau bekerja keras.
Sejumlah nama yang dirasanya pantas dan layak untuk menduduki jabatan Menteri di antaranya Sandiaga Uno dan Mardani H Maming.
Menurut Immanuel, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Mardani H Maming, sangat layak karena mempunyai pengalaman di birokrasi dan eksekutif.
Oktober lalu isu reshuffle (perombakan) kabinet sempat mencuat bertepatan 1 tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Reshuffle mengemuka karena beberapa menteri pembantu presiden Jokowi tidak maksimal bekerja.
Lantas apa jawaban Mardani H Maming saat namanya disebut-sebut layak jadi Menteri ?
Mardani menanggapinya dengan santai, meski belum sempat membaca kabar berita tersebut.
” Itu haknya Presiden RI menentukan, itu hak beliau dan saya sebagai orang partai juga tunduk pada aturan partai dan arahan partai,” katanya singkat. (mka01)