Metrokalsel.co.id,BATULICIN – Komitmen PT Borneo Indobara (BIB) sebagai perusahaan batubara ternama di Kabupaten Tanah Bumbu, terus menunjukkan kontribusi nyata bagi daerah ini.
Kali ini, PT BIB melalui program CSRnya berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), melaksanakan pelatihan Meubelair, Pengolahan Limbah Kayu di Desa Hati’if.
Yang mana diketahui, limbah kayu di desa ini bisa diolah sehingga bisa menjadi pemasukan peningkatan perokonomian masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatihan ini dilaksanakan sejak 16 Mei 2025 di Desa Hati’if, dengan sasaran warga setempat.
Menurut Silvyna Aditia selaku Empowerment and Development PT Borneo Indobara Dept Head, Minggu (25/5/2025), tujuan kegiatan ini untuk mendorong kemandirian masyarakat desa melalui pelatihan keterampilan teknis dan pembukaan lapangan kerja baru serta memanfaatkan limbah kayu yang banyak terdapat di desa hatiif.
Program ini merupakan bagian dari realisasi MoU antara PT Borneo Indobara dan Pemerintah Desa Hatiif pada tahun 2024 dan di tahun 2025 dengan skill Up.
“ Dengan adanya pelatihan ini, menjadi wujud nyata komitmen CSR PT Borneo Indobara dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam hal ini adalah pemanfaatan potensi limbah kayu yang melimpah dari kegiatan rumah tangga dan pertukangan,” kata Silvyna.
Kata dia, Limbah kayu diolah menjadi produk mebel bernilai jual tinggi, dan ini tentu saja mendukung pengurangan limbah dan peningkatan pendapatan warga.
“Harapannya, pelatihan ini nantinya bisa menjadi pembuka peluang usaha bagi masyarakat Hati’if dan bisa bersaing sebagai produk unggulan di pasaran meubel di Indonesia,“ harap dia.
Sementara itu, Sri Adiwati perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tanah Bumbu, berterimakasih dengan fasilitas yang telah diberikan kepada masyarakat melalui program pemberdayaannya.
“ Dengan Pelatihan ini menjadi sebuah kesempatan besar bagi masyarakat sekitar untuk belajar dan dapat mengembangkan kemampuan diri agar bisa memiliki daya saing,“ ungkapnya.
Sekadar diketahui, kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan. Tiga bulan mereka belajar teknis mulai dari desain, pemotongan, penyambungan hingga finishing. Sementara tiga bulan kedepannya, peserta mendapat pendampingan pada manajemen usaha, pemasaran dan akses ke pasar.
Tak tangung, PT BIB langsung mendatangkan pelatih dari Pengrajin Meubel asal Jepara yang sudah memiliki banyak karya meubel di beberapa tempat di Tanah Bumbu
Hasil karya pertama mereka nanti, telah dipesan oleh Desa Hati’if sebagai bentuk dukungan untuk pembangunan desa.
Dukungan lainnya adalah adanya kolaborasi kelembagaan yakni Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Tanah Bumbu, dan didukung Disdagri dan Dinas Pariwisata yang memfasilitasi pengembangan pasar produk hasil pelatihan ke kalangan UMKM lokal.(hdy)