Keindahan itu, kata dia bakal terwujud ketika jalannya dapat diperluas menjadi dua jalur dan tiga lajur. “Hal itu pertama, akan memperindah suasana di daerah sekitar sampai 30 kilometer dari Sungai Loban sampai Kersik Putih,” ujarnya.
Menurutnya, apabila jalan tersebut sudah di perlebar, maka otomatis akan mengundang para investor untuk datang. “Kalau investor sudah datang, itu mereka akan membangun hotel, berbagai macam fasilitas wisata lainnya. Misal, arena permainan dan lain-lain,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia memaparkan, untuk mewujudkan potensi tersebut perlu kerjasama antara Pemkab dan pemerintah pusat agar Kabupaten berjuluk Bumi Bersujud (Bersih Sukur Jujur dan Damai) mendapat perhatian, dan dikenal lebih luas lagi.
“Maksud kami tidak bisa melaksanakan kalau kita hanya dari Pemkab, karena keterbatasan anggaran kita yang sedikit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita,” terangnya.
Berangkat dari minimnya APBD inilah, membuatnya dari perwakilan pemkab Tanbu berkonsultasi ke Kemenparekraf, menanyakan terkait adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa didapatkan.
“Kita mengharapkan ada sharing anggaran antara APBN, APBD kemudian juga ada dana dari investor. Nah untuk itu kami membutuhkan sport dukungan dari kementerian. Kenapa jadi kita mengharapkan, kita bisa langsung bersilahturahmi dengan Menteri Pak Sandiaga Uno,” harapnya.
Sementara itu, Komite Perencana Pembangunan Daerah Tanbu, Ir Anwar Ali Wahab menjelaskan, konsep ditawarkan merupakan pengembangan infrastruktur jalan kawasan pariwisata pagatan dari Kecamatan Sungai Loban, hingga menuju Desa Kersik Putih, Kecamatan Batulicin.
“Karena infrastruktur jalan di kawasan pariwisata menjadi hal mutlak, untuk mendapat perhatian pemerintah pusat, infrastruktur yang baik dan memadai adalah kunci penting dalam meningkatkan daya saing,” ucapnya.
Menurutnya, infrastruktur kaitannya sangat erat dengan kemanfaatan ekonomi. Seperti, kawasan industri pariwisata, industri kecil dan menengah, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pertumbuhan lain.
Ambil contoh, kata pria lulusan Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat (ULM) 1998 ini. Seperti, pengembangan pelabuhan Indonesia di Kecamatan Batulicin, Tanah Bumbu.
“Kami berharap konsep ini mendapat perhatian pemerintah pusat, untuk kemudian menjadi bagian dari Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” tuturnya.
Hasil pertemuan Pemkab Tanbu dengan pihak Kemenparekraf ini, tambah Ir Yazidie akan disamapaikan kepada Bupati Tanbu, Abah HM Zairullah Azhar dalam waktu dekat.
“Bahwa kita sudah melakukan komunikasi dengan kementrian, dan mengharapkan adanya pertemuan langsung face to face (tatap muka) antara Bupati dengan Menteri dan para penjabat-pejabatnya. Disitu kita harapkan ada solusi terbaik untuk membuat potensi wisata ada di Tanbu,” imbuhnya.(*)