(Istimewa Nitizen) TrukAngkutan Semen Yang Amblas di Jalan Masional Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir
Metrokalsel.co.id, Batulicin – Jalan Nasional di Kabupaten Tanah Bumbu makin rusak, ditambah lagi banyaknya kendaraan muatan yang diperkirakan melebihi kekuatan jalan.
Faktanya lagi, selain di nenerapa titik yang mrmamg sudah banyak yang rusak, diperparah dengan amblas truk angkutan semen di Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir, pada Rabu (9/3/2022) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemacetan sempat terjadi karena tidak bisa bergerak. Antrian panjang terjadi dan banyak orang memilih putar arah lewat jalur alternatif.
Diketahui kerusakan disepanjang jalan Nasional itu cukup banyak yang rusak mulai dari Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, Kusan Hilir hingga Kecamatan Simpangempat.
Proyel pelebaran jalan yang sedang berlangsung ini justru memicu banyakknya kerusakan karena belum diperbaiki dan lambannya pengerjaan pelebaran jalan tersebut.
Dinas PUPR Kabupaten Tanah Bumbu juga sudah terlalu sering kena tegur Bupati, untuk mengkomunikasikannya ke pihak Balai Jalan Nasional.
Menurut Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tanah Bumbu, Subhansyah, pihaknya sudah berkoordinasi ke Balai Jalan terkait kondisi jalan tersebut.
” Jalan itu Tanggung jawab Balai Jalan tetapi yang jadi sasaran warga adalah pemerintah daerah. Kami juga berharap pengerjaannya bisa cepat,” kata Subhansyah saat dikonfirmasi Kamis (10/3/2022).
Kebanyakan, jalan ini dilalui truk angkutan besar yang mengakibatkan jalan rusak terutama truk semen yang beratnya bisa melebih kekuatan jalan.
” Seharusnya angkutan yang lewat harus disesuaikan dengan kekutan jalan, ” katanya.
Ditambahkan Kabid Bina Marga, Hernadi, mengakui jalan banyak yang rusak dan pengerjaan juga lamban. Namun proses perbaikan jalan sebenarnya sedang berjalan secara multiyers selama 3 tahun dari Balai Jalan Nasional.
” Ini tahun kedua. Jadi pengerjaannya dari ruas Asam-asam sampai Batulicin. Tetapi memang kita akui pengerjaannya agak lamban, dan sekarang baru masuk tahun kedua anggaran belum beres di Tanbu malah banyak keruskan tambahan, ” katanya.
Terkait banyaknya angkutan melebihi kekuatan jalan, Hernadi menyebutkan, status Jalan Nasional ini kelasnya 3B dan maksimal beratnya 8 Ton Muatan Sumbu Terberat (MST).
” MSTnya itu 8 Ton. Jadi bila ada yang melebihi itu, sudah dipastikan jalan kita akan rusak, ” katanya. (dat/mka)