(Tangkapan Layar) Virtual Zoom Sinergi dan Kolaborasi Pasar Modal Untuk Negeri
Metrokalsel.co.id, Jakarta – KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) mencatat sepanjang 2021 jumlah investor modal Indonesia mengalami perkembangan pesat sebanyak 87,59 persen.
Perkembangan pesat ini tercatat dalam data KSEI per – 10 Desember 2021. KSEI mencatat jumlah investor di tahun 2021 mencapai 7.279.980 single investor identifikasi (SID) sedangkan di 2020 jumlah investor berada di angka 3.880.753 SID.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penambahan jumlah investor ini diungkapkan Kepala BEI (Bursa Efek Indonesia), Inarno Djajadi. Dia mengatakan peningkatan itu merupakan efek dari perkembangan teknologi yang mumpuni.
“Kemajuan teknologi dan informasi sangat berperan terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Dengan adanya kemajuan teknologi sekaligus informasi, peningkatan kesadaran, literasi dan inklusi pasar modal kepada masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah, murah serta transparan bahkan kredibel,” ucapnya saat di acara Sinergi dan Kolaborasi Pasar Modal untuk Negeri, Rabu (15/12) pagi.
Tentunya dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dan ini karena adanya edukasi pasar modal yang digelar BEI.
Berdasarkan data BEI dari Januari sampai November 2021, dari sisi edukasi, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan, dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang.
“Dari total tersebut, 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950 ribu orang,†ujar Inarno.
Disamping peningkatan jumlah investor, dalam kesempatan kali ini BEI juga mengenalkan pesan edukasi pasar modal “Paham, Punya, dan Pantau†untuk mengedukasi masyarakat secara luas tentang cara investasi yang benar. Pesan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat tentang cara investasi yang benar seiring dengan peningkatan signifikan dari jumlah investor baru pasar modal Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pesan Paham, Punya, dan Pantau masing-masing memiliki muatan cara-cara berinvestasi yang dapat menjadi pedoman bagi calon investor ketika memulai berinvestasi di pasar modal Indonesia.
“Paham dalam berinvestasi itu harus menggunakan dana lebih, paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan profil risiko dari masing-masing investor, dan paham tujuan investasinya,†ujar Hasan.
Pesan Punya dimaksudkan bahwa, memiliki (punya) produk investasi saat ini sudah lebih mudah serta murah, namun investor tetap perlu berlatih untuk melakukan diversifikasi agar pertumbuhan portofolio investasinya dapat lebih stabil dan terjaga.
Melalui pesan Pantau, lanjut Hasan, investor perlu untuk memantau secara berkala portofolio investasinya, baik dari sisi pergerakan harganya maupun kinerja perusahaannya, serta update dengan berita dan informasi terkait produk investasinya agar meningkatkan pengetahuan sekaligus menambah pertimbangan dalam investasinya.
Selain itu, kata Hasan, demi semakin memudahkan investor pemula maupun calon investor memahami berbagai hal terkait pasar modal Indonesia, maka BEI menyediakan wadah pembelajaran yang bernama halaman InvestHub di situs web BEI www.idx.co.id. InvestHub memuat informasi, mulai dari tata cara pembukaan rekening efek, definisi dari ragam instrumen investasi di pasar modal Indonesia, serta informasi lain yang dapat menjadi bekal investor pemula maupun calon investor sebelum berinvestasi.(rls)