METROKALSEL.CO.ID, BATULICIN – Sebanyak 24 tim Rescue perusahaan di Indonesia ikuti kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke 20 yang dilaksanakan di PT Borneo Indobara (BIB).
Hari Pertama 20th Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) 2023 ini berlokasi di arae Fire Ground Kusan (FGK) yang merupakan Kawasan pertambangan PT Borneo Indobara (BIB) di Kabupaten Tanah Bumbu.
Peserta dari masing-masing perusahaan menampilkan keterampilan mereka dengan penuh kehati-hatian dan sesuai Standar Operasional (SOP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada sebanyak 3 challenge dari 8 jenis perlombaan yang digelar dihari perdana itu. Yaitu Structural Fire Fighting (SFF), Confined Space Rescue (CSR) dan Mud Rescue (MDR), yang dilaksanakan pada area Fire Ground Kusan (FGK), Minggu (3/9/2023).
Seluruh peserta akan dinilai oleh juri yang berkompeten, baik dari Juri dalam Negeri hingga dari Tenaga Kerja Asing (TKA).
Dari 24 tim rescue yang bertanding di ajang IFRC tersebut, terdapat perusahaan lokal di Kalimantan Selatan hingga dari hingga perusahaan dari luar Kalimantan Selatan.
Begitu juga dengan tuan rumah, PT Borneo Indobara menurunkan dua tim yaitu Tim Borneo Indobara A dan B.
Misalnya saja Tim Borneo Indobara B yang tampil optimis bisa juara di event Nasional tersebut. Meski masih ada kekurangan, namun dibanding dengan tim lainnya, Tim Borneo Indobara B yakin bisa lebih unggul dari yang lain.
Joko Sulistyo, Kapten Tim Borneo Indobara B, yang dihari pertama bertanding di kategori Confined Space Rescue (CSR), berhasil dan sukses dalam misinya melakukan pertolongan.
Kendati demikian dalam kategori ini, memang masih terdapat beberapa kesalahan, namun Tim Borneo Indobara B tetap yakin dan optimis bisa lebih unggul.
“Dikategori ini, masih ada sejumlah alat yang tidak familiar yang disiapkan sehingga terjadi keterlambatan namun tetap dengan standarisasi penyelematan 30 menit, ” kata Joko.
Dimana kronologi aksi penyelamatan ini, terdapat dua orang yang sedang bekerja di Tangki Bahan Bakar Cair. Terdapat dua orang yang sedang bekerja, namun terdapat ventilasi yang gagal digunakan, sehingga satu orang diantaranya naik ke atas tangki untuk memperbaiki ventilasi tersebut. Namun satu orang tersebut tiba tiba tidak sadarkan diri (pingsan).
Karena terburu-buru, orang yang diatas tangki itu keluar dan turun dan kemudian terjatuh saat hendak melapor ke pengawas.
“Dalam kronologi penyelamatan tersebut, tim kami bekerjasama untuk melakukan aksi penyelamatan dan sukses, ” pungkas Joko Kapten Tim Borneo Indobara B.
Sekadar diketahui, di ajang IFRC 2023 ini, PT Borneo Indobara sebagai tuan rumah dan kegiatan rangkaian acara dari kedatangan peserta sejak 1 hingga 12 Septerber mendatang.
Event Nasional ini resmi dibuka Bupati Tanah Bumbu dr H.M Zairullah Azhar pada Sabtu (2/9/2023) malam dan dihadiri Direktur Teknik Lingkungan Mineral dan Batubara / Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM RI, Sunindyo Suryo Herdadi, ST., M.T, Ketua Perhimpunan Profesi Penyelamat di Bidang Pertambangan dan Energi Indonesia (PERTAPINDO) Sri Rahardjo, Chief Operating Officer (COO) PT Borneo Indobara, R.Utoro, Kepala Teknik Tambang PT Borneo Indobara, Riadi Simka Pinem, Ketua Organizing Committee IFRC PT Borneo Indobara, para Dewan Juri IFRC serta seluruh tim peserta Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 20. (hdy)
