METROKALSEL.CO.ID, KOTABARU – Rapat koordinasi dinas pertanian dan ketahanan pangan lingkup provinsi Kalimantan Selatan dihadiri 13 kabupaten/kota Se-kalimantan selatan, bertempat di oproom sekretariat Pemda Kotabaru, Jumat (21/7/2023).
Rapat sosialisasi tersebut juga dihadiri Kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Kalsel, Ir H Syamsir Rahman, MS, Sekdakab Kotabaru H Said Akhmad, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru Saperiani dan para tamu undangan lainnya.
Anggota DPRD Kabupaten Kotabaru ketua komisi II Awaludin SHut menyampaikan terimakasih dan menyebut baik diselenggarakannya rapat koordinasi ini, yang dikuti oleh dinas pertanian dan ketahanan pangan lingkup provinsi Kalsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih intensif dan dapat merumuskan kebijakan teknis yang strategis sesuai tugas pokok dan fungsi dibidang pertanian dan pangan, pelaksanaan kebijakan bidang pertanian dan pangan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pertanian dan pangan dan pelaksanaan administrasi dibidang pertanian dan pangan.
DPRD kabupaten Kotabaru memandang pentingnya kegiatan ini, hal ini karena dinas pertanian dan ketahanan pangan merupakan mitra kerja bagi komisi II DPRD yang merupakan lembaga pemerintah yang berhadapan langsung dengan hajat hidup masyarakat dalam menjamin ketersediaan pangan.
Ketahanan pangan adalah tersedianya bahan pangan yang cukup sehat, beragam dan bergizi untuk setiap orang atau keluarga .
UU nomor 18/2012 tentang pangan mejelaskan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya,aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
” Kita semua menyadari, problematika pangan saat ini adalah jumlah penduduk terus bertambah sementara kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang, disisi lain areal pertanian semakin menciut dengan adanya alih fungsi lahan untuk pembangunan,” katanta.
Semetara pembukaan perluasan dan perluasan lahan pertanian harus memperhatikan banyak aspek, diantaranya masalah lingkungan dan tergantunnya ekosistem. Hal ini tentunya optimalisasi lahan yang ada menjadi salah satu solusi.
” Sekali lagi kami berharap, dalam rapat koordinasi yang berlangsung hari ini, dinas pertanian dan ketahanan pangan Pemerintah provinsi Kalsel dan Dinas pertanian dan ketahanan pangan Pemerintah kabupaten/kota dapat memberikan solusi terbaik dalam menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakat Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (ebt)