(Istimewa) Alfamart Gambut Miring Lagi
Metrokalsel.co.id, Banjar – Warganet kembali digegerkan dengan miringnya bangunan Alfamart di Km 14,4 Gambut.
Berdasarkan video yang beredar di sosial media, bangunan lantai 1 tersebut disebutkan alami kemiringan bangunan ke arah gudang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alhasil dengan miringnya bangunan ini mengakibatkan ritel modern ini terpaksa tutup untuk beberapa hari kedepan.
“Untuk statusnya memang miring. Jadi kawan-kawan relawan sekitar gambut masih siaga,” ucap salah satu relawan dalam video amatir berdurasi 50 detik tersebut.
Miringnya bangunan ini sendiri tentu mengingatkan kita mengenai tragedi ambruknya bangunan alfamart Gambut (18/4) lalu yang memakan korban jiwa.
Lantas apa penyebab terjadinya kemiringan bangunan yang kembali terjadi di daerah Gambut ini. Menjawab fenomena ini Dr Eng Akbar Rahman, ST, MT IAI.q pakar Perkotaan Kalimantan Selatan angkat bicara.
Menurut lulusan S3 Universitas SAGA University ini kemiringan bangunan terjadi karena dipengaruhi struktur tanah gambut yang tak dapat menahan beban berat.
“Struktur tanah gambut tentu mempengaruhi, sebab tanah gambut memiliki kemampuan menahan beban berat relatif rendah,” ucap Dr. Akbar (8/5) sore.
Walaupun tidak ditemukan retakan atau patahan pada pondasi bangunan namun Dr. Akbar menilai arah kemiringan yang mengacu ke arah gudang juga diakibatkan adanya kemampuan pondasi bangunan yang tidak mampu menahan beban berlebih pada satu sisi bangunan.
Lebih lanjut, Dr. Akbar juga langsung menuju TKP miringnya ritel modern yang beralamat di jalan Ayani Km 14,4 ini.
“Arah kemiringan ada di sebelah kiri ini bertepatan dengan letak gudang dan wc yang di atasnya terdapat tandon. Sedangkan kondisi tanah juga basah, dibandingkan sisi depan dan sebelah kanan dan ini mengakibatkan sisi tersebut banyak beban dan kondisi tanah basah,” ujar Dosen Fakultas Teknik ULM ini.
Diakhir, Dr. Akbar menyarankan diperlukan uji kelayakan untuk setiap bangunan yang berdiri diatas tanah gambut.
“Perlu dicek lagi dengan melakukan penyelidikan tanah. Karena indikasi pasca banjir dan curah hujan tinggi ada penurunan daya dukung tanah gambut. Namun ini harus dilakukan penelitian mendalam, dan hasilnya dipublikasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi informasi yang simpang siur yg dapat meresahkan masyarakat,” tutupnya.(tri)