(Metrokalsel.co.id) Warga saat aksi tutup jalan perusahaan PT BSS Kotabaru
Metrokalsel.co.id, KOTABARU – Masyarakat yang tergabung dari dua kecamatan yakni Pulau Laut Tengah dan kecamatan Pulau Laut Timur kabupaten Kotabaru melakukan aksi damai, Jumat (24/9/2021) sore.
Mengatas namakan masyarakat kotabaru bersatu, berjumlah ratusan orang yang dipimpin kordinator lapangan Sahran dan ada dua kelompok masyarakat kecamatan Pulau laut timur desa betung , bekambit asri , bekambit kampung dan sejakah kemudian kecamatan Pulau laut tengah Desa salino, mekar puara dan selaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka menutup atau memportal akses masuk ke jalan menuju perusahaan PT Bersama Sejatera Sakti (BSS) Km 8 Desa Selaru kecamatan Pulau Laut Tengah Kotabaru. Pasalnya, itu sudah berlangsung sejak Selasa (7 /9/2021) sampai sekarang ini dengan membangun tenda seadanya, yang sudah 13 bari.
Terlihat aparat kepolisian dari Polsek Pulau Laut Tengah dipimpin Kapolsek pulau laut tengah Iptu Sahropi bersama anggotanya juga masih melakukan penjagaan dan pemantauan di sekitar areal tersebut .
Bahkan saat aksi itu, juga tampak Kapolres Kotabaru bersama jajaranya datang kelokasi ingin melakukan pertemuan dan memediasi perwakilan koordinator aksi tersebut dan sudah ada kesepakatan.
Koordinator lapangan Masyarakat Kotabaru bersatu, Sahran bersama rekan menyampaikan, aksi damai yang dijalani ini meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas pelaku perambahan hutan, jalan akses ke desa rusak akibat aktivitas mobil PT BSS
dan Greding.
” Mereka mebuat kami menderita, Greding ini justru memiskin kami selaku petani sawit kelas bawah dan diduga ada indikasi dilakukan oleh Minamas atau PT BSS, ” ujarnya.
Namun, bila tidak ada tanggapan dari pihak PT BSS. Pihaknya kembali akan melakukan aksi dengan melipatkan gadakan massa dan akan dibawa ke kantor PT BSS.
” Malah kami dengar, dengan kami tutup jalan tersebut dan malah mereka memakai sarana angkutan kepentingan PT BSSnya itu melaui
 jalan umum jalur lingkar Pulau Laut Timur padahal aturannya, semua perusahaan harus punya jalan sendiri,” katanya.
Sementara itu, kepada awak Media dilapangan, Kapolres Kotabaru AKBP M Gapur Aditiya Siregar Sik, usai bertemu perwakilan koordinator aksi menjelaskan, pada intinya mereka menanyakan proses hukum yang ada di PT BSS .

” Jadi sudah saya jawabkan bahwa ini berperoses kepolisian di Polda Kalsel dan percayakanlah kepada Polri untuk menyelesaikan masalah hukum kita harus berpikir positif . Karena ada asas praduga tidak bersalah, jadi kita harus berpikir positif sampai dengan kepastian hukum yang tetap, ” ucapnya.
Mengenai tuntutan mereka tentang permasalahan itu, akan mengusut tuntas pelaku perambahan hutan serta jalan menuju desa yang masih rusak akibat aktivitas mobil PT BSS dan masalah Greding sawit.
” Minggu depan, Insya Allah saya akan secepatnya menemui pihak dari Minamas , untuk menyampaikan aspirasi kemasyarakat dan meminta tanggapan dari Minamas seperti apa terhadap tuntutan masyarakat,” ucapnya.
Kapolres Kotabaru ini meinta agar tutup jalan dibuka. Merekapun menyanggupinya dengan memberi cacatatan batasan kepadanya dalam satu minggu ini untuk bisa memediasi menjambatani kepada pihak Minamas.
” Mereka minta bertemu dengan Minamas dan itu saya sanggupi dalam berjalannya waktu mudah mudahan kesepakatan bisa tersampaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan belum bisa dimintai keterangan. (ebt/mk)