Rapat Pemnahasan Pembangunan Mall di Kabupaten Tanah Bumbu
Metrokalsel.co.id, BATULICIN – Tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, nyatakan kelayakan pembangunan mall di Tanah Bumbu.
Pernyataan itu disampaikan saat rapat bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Pernyataan kelayakan dinyatakan oleh tim yang terdiri dari Prof. Muhammad Handry Imansyah, Dr. Muzdalifah, dan Hidayatullah Muttaqin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rekomendasi kajian menyebutkan, dengan dasar berbagai indikator kelayakan berupa IRR, BCR, dan masa pengembalian, maka proyek
pembangunan sangat layak untuk dibangun secara komersial.
Rekomendasi disampaikan saat rapat Selasa (21/12/2021) di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Tanahbumbu sekitar pukul 15.00 wita.
Rapat dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanbu, H Deni Hariyanto, Staf Khusus Bupati Bidang Perdagangan Abdul Aris, Staf khusus bidang usaha mikro dan Ekonomi kreatif Fauzi, dan Staf khusus bidang Industri, Anwar Ali Wahab, Dinas
PMPTSP Kabid Investasi, Bryan, Kepala Bagian Pemerintahan Kadri Mandar, Bagian Hukum, Indra, kepala bidang asset Irwan, kepala bidang Saprasdag Yovi SR.
Kepala Disdagri Tanbu, H Deny Hariyanto, saat memimpin rapat menyampaikan pembangunan Mall di Tanahbumbu tentunya terletak dinlokasi yang sangat strategis, dimana aksesnya berada di jalan Provinsi atau Jalan Nasional dekat dengan pelabuhan dan tak jauh dari Bandara.
” Desain Mall dibuat dengan 2 lantai. Arah pembangunan Mall kita akan bekerjasama dengan Perusda yakni Batulicin Jaya Utama, ” katanya.
Sementara itu, Staf Khusus, Fauji menyampaikan dalam pembangunan mall mencari investor ditinjau jenis investasi yang di berikan seperti apa. Harapannya ini adalah investasi murni. Staf khusus Bupati Bidang Industri, Anwar Ali Wahab juga menambahkan jangan sampai membebani daerah walau pun tujuan mulia ini adalam menambah Pendapatan Asli daerah.
” Saya cuma mengingatkan, jangan sampai menggunakan uang daerah. Jangan sampai berkedok investasi, tetapi Mallnya tidak jalan dan daerah dirugikan sekian ratus miliar. Kita berkaca dari salah satu daerah tetangga, bikin mall akhirnya tidak jalan dan malah jadi pasar biasa, ” ungkapnya. (ril/hms)