METROKALSEL.CO.ID, BATULICIN – Penerapan Digital ID (Identitas Digital) mulai diterapkan di Kabupaten Tanah Bumbu (tanbu) yang dimulai dari Bupati dr HM Zairullah Azhar di ruang Bupati, Jumat (20/1/2023) siang.
Ia mulai menerapkan digital ID untuk lebih mempermudah masyarakat dalam pelaksanaan transaksi layanan publik. Namun, sebelum mengaktifkannya terlebih dahulu harus diaktifasi ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
Penerapan identitas digital diawali langsung oleh Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar dengan melakukan aktivasi Digital ID tersebut pada Jumat (20/1/2023) di Kantor Bupati di Gunung Tinggi, Batulicin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tanbu, Gento Hariyadi mengatakan identitas kependudukan di Tanbu sudah bisa dilakukan dalam bentuk digital melalui handphone android dengan mendownload aplikasi bernama Identitas Kependudukan Digital di Google Playstore.
Setelah masyarakat mendownload aplikasi tersebut, kemudian Disdukcapil akan melakukan aktivasi identitas kependudukan mereka.
“Jadi, identitas kependudukan tersebut sudah dalam bentuk digital melalui android masing-masing penduduk,” ucapnya.
Adapun fitur-fitur didalam aplikasi tersebut meliputi E-KTP, BPJS, Dokumen, Tandatangan Elektronik, dan lainnya.
Pada tahap awal aktivasi Digital ID ini, sasarannya adalah para ASN dan Non ASN dilingkungan pemerintah setempat, dan selanjutnya masyarakat umum.
Manfaat digital ID yang diterapkan tersebut, di antaranya apabila ketersediaan blangko KTP-El didaerah tidak tercukupi maka penduduk yang sudah melakukan perekaman cukup dengan digitalisasikan, tidak perlu memiliki fisik KTP-Elektronik.
” Jadi tidak ada lagi KTP-El atau Kartu Keluarga (KK) hilang, karena sudah digitalisasi kedalam android. Selain itu, kelebihan Digital ID yaitu penggunaan lebih simpel, tidak perlu dicetak menggunakan blangko, dan KTP atau identitas kependudukan lainnya cukup disimpan di dalam handphone (HP) android,” ucapnya.
Ditambahkan Gento, dalam hal digital id ini pihaknya tidak menargetkan seluruh masyarakat mendigitalisasikan identitas mereka melalui aplikasi tersebut, karena tidak semua masyarakat memiliki HP Android.
” Sekarang ini kita lakukan bertahap, mulai dari kalangam menengah ke atas yang sudah pasti memiliki HP jenis android,” pungkasnya.
Mendeggar hal itu, Arif warga Simpangempat mendukung bila ada kartu digital yang cukup menggunakan HP. Sebab, HP selalu dibawa dan mudah untuk diakses selama ada jaringan internet.
” Saya sangat setuju karena simpel. Jadi tidak ada lagi bahasa ketinggal KTP karena bisa dibuka di HP yang selalu dibawa kemana-mana. Kami sangat dukung, ” katanya. (dat)