Pj Sekda Tanbu Saat Berikan Arahan Kepada 135 CPNS
BATULICIN, Metrokalsel.co.id – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menggelar pembekalan peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Formasi 2019.
Ada lima hal yang ditekankan kepada 135 CPNS yang baru saja terima SK, sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pj Sekda Dr H Ambo Sakka, MPd, membuka secara resmi pembekalan bagi CPNS yang digelar di Mahligai Bersujud Kecamatan Simpangempat, Selasa (12/01/2021) pagi.
Pembekalan penting diberikan agar CPNS memiliki tanggungjawab ketika sudah masuk dalam sistem pemerintahan.
Pada pembekalan tersebut, Pj Sekda mengatakan CPNS yang mengikuti pembekalan hari ini merupakan orang-orang terpilih dari ribuan peserta yang mengikuti test CPNS di Kabupaten Tanbu.
Baca Juga :Â Mantan Sekda Tanbu, Rooswandi Salem Ditempatkan di Kantor Satpol PP dan Damkar ?
“Sebagai orang yang terpilih, kalian (CPNS) memiliki tanggung jawab yang besar sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,†kata Ambo Sakka.
Pada pembekalan tersebut, Pj Sekda menekankan 5 hal penting yang harus dimiliki CPNS.
Pertama, Kualitas. Begitu lulus maka Anda dinilai sangat berkualitas karena mampu bersaing dengan ribuan peserta lainnya.
“Setelah diterima CPNS jangan puas dulu, terus tambah pengetahuan. Baik melalui diklat maupun lainnya yang bisa menambah pengetahuan,†kata Pj Sekda.
Kedua, Punya daya saing. Jadi PNS harus punya daya saing, jangan tetap di tempat. Tidak ada peningkatan dalam karir.
“PNS harus punya daya saing. Saya tantang 10 tahun kedepan, Anda harus memegang peranan membangun Tanah Bumbu,†ujarnya,
Daya saing, yang dimaksud yakni daya saing yang mengarah ke profesionalitas.
Ketiga, Disiplin. Percuma punya kualitas dan daya saing jika tidak disiplin.
Sikap disiplin ini harus melekat pada diri seorang PNS.
“Mulai sekarang harus membiasakan disiplin. Baik disiplin jam kerja, maupun disiplin dalam berpakaian, dan lainya,†ujarnya.
Keempat, Etika. Dalam birokrasi ada etikanya. Sebagai CPNS harus memiliki etika. Ada jenjang dalam birokrasi.
Birokrasi menjadi kacau karena etika tidak dijalankan secara berjenjang.
Kelima, Berintegritas. Ambilah falsafah ikan. Ikan itu hidup dilautan. Laut airnya asin. Tetapi ikan itu tidak asin. Maknanya dimana kita berada, prinsip harus kita pegang.
” Saat menjadi abdi negara, maka harus ikut aturan pemerintah,” tandasnya. (Mka01)