Metrokalsel.co.id, BATULICIN – Unit Resmob dan PPA Satreskrim Polres Tanah Bumbu terus memburu terduga pelaku penganiayaan anak tiri berusia tiga tahun hingga tewas.
Pasalnya, pengejaran saat ini terus dilakukan dan mendapati informasi bahwa pelaku bersama ibu korban yang diduga ikut bersama pelaku kabur ke Jawa Barat.
Pelaku berinisial R (38) ini merupakan ayah tiri korban dan kabur setelah penganiayaan dan anaknya dimakamkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasat Reskrim Polres Tanah Bumbu, AKP Agung Kurnia Putra, Kamis (10/10/2024) mengatakan penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap detail kasus ini. Kepolisian kini fokus pada upaya pengejaran, mengingat terduga pelaku telah berpindah-pindah lokasi demi menghindari aparat.
” Pelaku sempat melarikan diri ke beberapa daerah, mulai dari Jawa Barat dan informasi terakhir saat ini ada di Lampung,” AKP Agung Kurnia Putra SIK.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian di daerah lain untuk mempersempit ruang gerak terduga pelaku. Selain itu, polisi juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi untuk memperkuat dugaan keterlibatan pelaku dalam aksi penganiayaan tersebut.
Diketahui sebelumnya, anak yang masih berusia tiga tahun itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh ayah tirinya di Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada 26 Agustus 2024.
Peristiwa ini bermula ketika SM (28), ibu korban pulang dari berbelanja dan mendapati putrinya dalam kondisi lemas dan penuh memar. Korban sempat dibawa ke puskesmas, namun setelah dirujuk ke RS Marina Permata, dia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
Jenazah MAS dimakamkan pada 27 Agustus 2024, dan ibu korban melaporkan kejadian tersebut pada 28 Agustus 2024. Karena terbatasnya alat bukti, polisi memutuskan untuk melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam pada 26 September 2024 untuk keperluan autopsi.
Hasil autopsi menunjukkan adanya trauma tumpul di bagian dada dan patah tulang di beberapa tempat. Cedera di kepala dan dada disebut sebagai penyebab utama kematian korban.
Saat ini, polisi masih memburu pelaku. Polisi juga menyelidiki kemungkinan keterlibatan ibu korban dalam kasus ini, karena ada dugaan bahwa ia melarikan diri bersama pelaku. Bahkan ibu korban sempat berupaya mencabut laporan namun ditolak pihak keolisian karena diduga kuat adanya penganiayaan dalam perkara ini.
Benar adanya, saat hasil autopsi keluar banyak bekas luka benda tumpul hingga sejumlah tulang patah pada anaknya itu.(hdy)