Metrokalsel.co.id,BATULICIN – Sebagai bagian dari komitmen dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan ketahanan pangan, PT Borneo Indobara (BIB) melalui program CSR menyelenggarakan Inhouse Training Integrated Farming System for Economic Circular 2025.
Kegiatan itu dilaksanakan selama tiga hari, dari 30 Juli hingga 1 Agustus 2025, di Gedung Serbaguna Desa Sebamban Lama dan Community Learning Center (CLC) PT BIB.
Menurut Silvyna Aditia selaku Empowerment & Development Dept Head PT BIB, pelatihan ini diinisiasi sebagai bentuk pendampingan berkelanjutan terhadap 22 desa binaan CSR PT BIB yang berada di wilayah Ring 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuannya adalah untuk membekali masyarakat desa, khususnya para petani dan peternak dengan pemahaman praktis dan menyeluruh tentang pengelolaan sistem pertanian dan peternakan yang terintegrasi, yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta dampak ekonomi secara berkelanjutan.
Melalui pelatihan ini, PT BIB ingin mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat desa, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada melalui pendekatan ekonomi sirkular dan teknologi tepat guna.
“Ada sebanyak 67 orang peserta yang terdiri dari perwakilan 22 Desa Ring 1 PT BIB, Tim CLC, dan Tim Ekonomi Riil. Materi Pelatihan, mencakup teori dan praktik,” sebutnya.
Materi yang didapatkan diantaranya Konsep, Tantangan, dan Peluang Sistem Peternakan Terpadu, Manajemen Produksi Sapi Lokal dan Ternak Ruminansia Kecil Domba atau Kambing. Selain itu, materi manajemen Produksi Ternak Unggas (Ayam Petelur dan Itik, Budidaya Lebah Trigona/Kelulut, Manajemen Budidaya Tanaman Hortikultura hingga Manajemen Pengelolaan Limbah.
Dari sekian materi dan praktikum itu, BIB bekerjasama dengan CSR Forum Community Development yang menurunkan tenaga ahli dari akademisi dari IPB dan juga praktisi, professor dan doctor dibidang pertanian dan peternakan untuk mengajar selama 3 hari tersebut yang dikepalai oleh Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah, MS.
“Baru pertama kali kami melatih peserta sebanyak ini, biasanya maksimal 20 orang. Tapi disini hampir 70 peserta hadir tiap hari dengan antusias yang luar biasa. Aktif bertanya dan langsung praktik di lapangan. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan dan saya apresiasi,” kata Prof Dr. Ir. Asnath Maria Fuah, MS.
Sementara itu, Mursyid peserta dari Desa Mangkalapi begitu antusias dan merasa sangat bermanfaat baginya.
“Saya sangat bersyukur ikut pelatihan ini. Banyak ilmu baru yang bermanfaat untuk ternak saya. Sekarang saya tahu pentingnya menyiapkan bank food agar hewan bisa tumbuh lebih optimal,” kata Mursyid.
Lebih lanjut, PT Borneo Indobara berkomitmen untuk memaksimalkan potensi desa melalui program keekonomian riil dengan pemanfaatan lahan tidur.
Hal ini sejalan dengan tahapan memberikan skill bagi masyarakat dan kelompok binaan bagaimana menciptakan peluang keekonomian dan memaksimalkan usaha tersebut khususnya dibidang pertanian, peternakan perikanan yang menajdi rantai circular economy
“PT BIB terus mendorong lahirnya binaan CSR di desa yang mandiri, inovatif, dan berkelanjutan melalui transfer pengetahuan, teknologi tepat guna, dan praktik langsung berbasis potensi lokal,” tambah KTT PT BIB, Riadi Simka. (hdy)