Metrokalsel.co.id, Batulicin – Perpusatakaan berbasis inklusi, menjadi program yang akan dikembangkan untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Tanah Bumbu.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu, Yulia Rahmadani, yang belum lama tadi dilantik.
Menurut Yulia, program ini perlu digencarkan agar minat baca terus meningkat. Ini menjadi program yang diunggulkan di 2022 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Melalui program perpustakaan berbasis inklusi sosial akan msangat mendukung ditambah lagi program peningkatan budaya bahasa dan literasi pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan khusus serta masyarakat, ” kata Yulia didampingi Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca, Taryono, Sabtu (16/4/2022).
Menurutnya, untuk program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, Dispersip berharap membangun budaya sosial kemasyarakatan yang melekat di perpustakaan sehingga fungsi perpustakaan secara umum tidak hanya sebatas sebagai tempat membaca.
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Jadi pada dasarnya perpustakaan berbasis inklusi sosial ini contohnya perpustakaan yang ada di desa bisa melaksanakan sebuah kegiatan di perpustakaan itu tidak mutlak untuk membaca tapi bisa untuk sebuah kegiatan tersendiri,†terangnya.
Sementara itu terkait peningkatan budaya baca literasi pada satuan pendidikan dasar dan menengah khusus bermasyarakat, Dispersip Tanbu juga menggelar kegiatan berupa story telling atau mendongeng dengan menyasar kepada anak-anak usia dini di TK dan PAUD.
Alden Ibrahim selaku Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka menambahkan bahwa Dispersip Tanbu juga memiliki program unggulan lain yakni melalui perpustakaan keliling, dimana perpustakaan keliling ini sudah mencakup ke sekolah-sekolah dan desa-desa termasuk menjangkau ke tempat yang lokasinya jauh sekalipun.
“Kami juga biasanya mendapatkan undangan-undangan dari sekolah agar perpustakaan keliling ini bisa hadir langsung di sekolah sebagai salah satu sarana kita dalam memperkenalkan bahan bacaan ke anak-anak,†ucapnya. (dat)