Kadis PMD Provinsi Kalsel Drs. Zulkifli
Metrokalsel.co.id, Banjarbaru – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan tiga prioritas utama penggunaan alokasi dana desa (ADD) anggaran 2022 mendatang.
Ketiga prioritas ini, guna memulihkan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa. Yakni, program prioritas desa, mitigasi bencana alam, dan nasional merupakan prioritas utama ADD 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi ketiga prioritas tersebut tidak lepas dalam kondisi konteks dampak covid-19 ada sampai saat ini. Artinya keselamatan (kesehatan) dan ekonomi menjadi target capaian yang disasar,” Kata Kadis PMD Kalsel Drs. Zulkifli, MP saat dihubungi via telepon, Rabu (8/12/2021) sore.
Menurutnya, walau ada tiga komponen harus sesuai dengan penggunaan ADD. Namun, semua program ini dinilai memiliki kepentingan masing-masing di bidangnya.
“Antara prioritas I, II, dan III itu tidak ada yang lebih utama, ketiganya sama pentingnya. Ya ketiganya hanya menunjukan urutan, bukan rangking,” bebernya.
Tak hanya itu, pada 2022 mendatang Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Imigrasi menggelontorkan dana ADD sebanyak Rp 1,4 Triliun dengan total 1.864 desa se Kalsel.
“Dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terhadap penanganan stunting dan untuk alokasi dana desa di tahun depan mendapatkan kucuran sebesar Rp1,427 triliun dengan total 1.864 desa,” ujarnya.
Dikatakan, walau semua desa pastinya mendapatkan ADD, namun Zulkifli berharap desa dapat mengembangkan sebaik mungkin Badan Usaha Milik Daerah (BUMDes) di desanya masing-masing.
“Sebaiknya desa tidak bergantung pada dana desa seratus persen, upayakan pendapatan dari BUMDes juga ada,”harapnya.
Disamping itu, ia menegaskan tidak hanya tiga prioritas utama untuk ADD. Namun, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa tetap akan dibayarkan sebesar Rp300 ribu pertahunnya.
“Karena kita masih dalam situasi pandemi COVID-19, sehingga BLT dana desa harus dibayarkan di tahun depan,” imbuhnya.(put/ags)