BATULICIN, Metrokalsel.co.id – Peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 14.30 wita, itu membuat 22 pekerja tambang, terperangkap dalam terowongan tambang batubara KM 33 Kecamatan Mentewe Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
12 orang pekerja berhasil keluar dengan selamat, dan 9 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena sudah beberapa hari terperangkap. Sementara 1 orang lagi, hingga saat ini belum ditemukan.
Tim gabungan evakuasi dari Basarnas, Kodim 1022 Tanbu, Polres Tanbu, BPBD, Brimob, tim Rescue Jhonlin, Arutmin site Batulicin, Tagana dan relawan lainnya serta masyarakat, melakukan pencarian hingga Sabtu (30/1/2021) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, tim belum bisa menemukan 1 korban yang tersisa. Lumpur yang begitu tebal dan lorong-lorong periksa, belum juga membuah kan hasil.
Baca Juga :Â Satu Korban Diterowongan Batubara Manual Mentewe, Kembali Ditemukan
Hingga akhirnya, tim gabungan Evakuasi menghentikan evakuasi korban longsor batubara manual di KM 33 tersebut.
Kepala BPBD Tanbu melalui Kabid Kesiapsiagaan, Abdul Rahim, Minggu (31/1/2021) mengatakan hingga satu pekan pencarian, satu korban lagi tak kunjung ditemukan.
” Tersisa 1 orang lagi. Namun hingga hari ke 7 ini, kami juga belum menemukan. Sehingga di hari ke 8 ini, tim memutuskan untuk menghentikan pencarian,” katanya Rahim.
Keputusan itu dilakukan melihat cuaca yang masih belum mendukung dan lokasi yang masih ekstrim terkait longsoran yang terjadi.
” Jadi banyak pertimbangannya terkait keselamatan dan SOPnya. Namun sebelum mengambil putusan itu, pihak keluarga juga dilibatkan dan pihak kelurga juga sudah tidak keberatan,” katanya. (Mka01)