Pasca Jebolnya Embung Tirawan Menurun Menjadi 110 Ribu Kubik.
KOTABARU, metrokalsel.co.id – Pascanya jebolnya embung Tirawan 2019 lalu. Layanan distribusi air bersih belum bisa maksimal.
Pasalnya, pelanggan PDAM masih harus bergantian untuk mendapatkan air besih tersebut saat kemarau melanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syarwani, Humas PDAM Kotabaru kepada Metrokalsel.co.id, mengatakan untuk kapasitas air baku sebelum jebolnya di Embung tirawan mencapai 250.000 kubik.
Namun setelah jebol, menurun drastis menjadi 110.000 kubik.
” Jadi kami tidak bisa menaikkan volume air di embung ini karena kapasitasnya turun usai jebol,” ucapnya Syarwani.
Baca Juga :Â Warga Mengeluh, Aktivitas Pertambangan di Kotabaru, Air Sungai Berubah Warna
Pada musim kemarau, lanjutnya, untuk menyiasati berkurangnya air baku itu pihaknya menerapkan sistem bergantian dengan cara penjadwalan untuk mengalirkan air bersih kepada 3.000 pelanggan.
Jika tak menerapkan sistem itu, maka air baku yang tersedia 110.000 kubik itu paling lama akan habis dalam satu minggu.
” Sehubungan pekerjaan embung tahap pertama sudah selesai, kita belum bisa memaksimalkan. Tahap dua pbangunan akan dimulai April nanti, diharapkan bisa dimaksimalkan,” ujarnya Syarwani (Mka03)