Metrokalsel.co.id, BATULICIN – Berumur 7 tahun biasanya anak-anak sedang asiknya bermain dan duduk di Taman Kanak-kanak. Namun berbeda dengan anak yang satu ini yaitu Milan Wahyu Dewinda (7) yang hanya bisa terbaring di kasurnya.
Umurnya sangat jauh dari yang seharusnya karena mengalami gangguan gizi sejak lahir atau mengalami stunting dengan tubuhnya yang kecil masih seperti bayi.
Makan pun tidak seperti anak lain pada umumnya karena harus menggunakan selang untuk minum dan makannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hidupnya selama ini hanya terbaring dan selang makan minumnya terus menempel dihidung yang selalu harus diganti dua minggu sekali.
Namun karena berasal dari keluarga yang tak mampu, selang itu pun kadang lama baru bisa diganti.
Milan mempunyai empat orang kakak dan semua putus sekolah lantaran tidak ada biaya. Terlebih lagi, ia hanya bersama ibu yang merupakan seorang single parent bernama Dewi Kurnia (43).
Tempat tinggalnya pun hanya mengontrak dan berpindah-pindah tempat dan kini sudah satu tahunan di Komplek Sepunggur Raya Indah Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Tengah Kabupaten Tanah Bumbu.
Mendangar kabar ini, Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya SIK bersama Pejabat Utama serta Ibu Bhayangkari, mengunjungi kediaman Dewi Kurnia untuk melihat langsung keadaan bocah yang alami stunting itu.
Sejumlah bantuan diboyong ke rumah tersebut untuk menyalurkan langsung. Di rumah tersebut yang dihuni 6 orang pun tidak ada apa-apa termasuk TV sehingga tak ada hiburan sama sekali.
Polisi berpangkat melati dua ini pun melengkapi perabotan seperti dispenser, Televisi, internet dan kipas angin paket sembako serta kebutuhan anak-anak ini ditambah duit santunan termasuk bantuan untuk bayar kontrakan rumah.
Internet dan TV pun langsung dipasangkan agar anak-anak ini bisa menonton TV dan ada hiburan di dalam rumah. Karena mereka hampir tidak keluar rumah demi menjaga adik kecilnya itu.
Anak tertua kembar perempuan masih berumur 14 tahun sudah tidak sekolah, anak ketiga putus sekolah SMP, dan anak keempat putus sekolah dibangku kelas 4.
Dewi Kurnia pun curhat tentang keadaan mereka yang kehidupannya sulit sebagai singgle parent dan harus mengurus anak-anaknya, dan harus menjalani kehidupan sulit selama hampir 7 tahun belakangan ini.
“ Sejak lahir kondisinya seperti ini, tidak bisa ditinggalkan dan harus dijaga untuk makan dan minum anak saya dengan selang. Selama ini masih ada bantuan dari pemerintah daerah dan itu lah yang kami harap untuk bertahan hidup,” kata Kurnia.
Namun bantuan tersebut, kata Dewi, belum bisa memenuhi kehidupan mereka sehingga mau tidak mau harus berjuang hidup.
Dengan kedatangan Kapolres Tanah Bumbu bersama jajarannya, ia sangat terharu dan merasa bisa kembali bersemangat hidup.
“ Kedatangan bapak dan ibu ini, membuat kami merasa hidup kembali. Datang untuk membantu kami, sangat berterimakasih sekali,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Tanbu AKBP Arief Prasetya SIK, mengaku perihatin dengan keadaannya. Ia harus menahan air mata melihat kondisi anak stunting yang harus terbaring dan tubuh kecilnya itu.
Arief membawakan peralatan elektronik dan sembako serta kebutuhan anak tersebut agar mereka bisa terhibur.
“ Dalam rangka Hari Bhayangkara ini, kami mendengar ada anak penderita stunting dan kami datang melihat langsung untuk melihat kondisinya. Dan kita lihat sangat memprihatinkan apalagi anak-anaknya semuanya putus sekolah dan disini kami coba bantu untuk melanjutkan pendidikannya,” kata AKBP Arief.
Sebab itu, Kapolres memboyong Kepala Desa, Dinas Sosial dan Kapolseknya untuk melihat langsung dan melakukan penanganan keluarga Dewi Kurnia.
Sementara itu, Kepala Desa Sepunggur, Sampurna mengatakan selama ini tidak ada laporan sehingga ia belum lama mengetahui itu. Bahkan sebenarnya KTPnya masih Kecamatan Simpang Empat sehingga masih belum bisa diproses untuk hal lainnya.
“ Kami baru tahu juga. Setelah kami cek ternyata masih kecamatan Simpang Empat dan sekarang kita bantu proses adminstriasi KTP dulu agar bisa kita bantu disini sebagai warga kami dan bisa dapatkan bantuan dari desa dan pemerintah,” katanya didampingi pihak perwakilan Dinas Sosial. (hdy)