(Foto/istimewa) Rumah Kepala Desa Sardangan Kecamatan Kusan Tengah Yang Terendam Banjir
Metrokalsel.co.id,BATULICIN – Hampir dua minggu sudah, warga Desa Sardangan Kecamatan Kusan Tengah Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dilanda banjir.
Namun, kali ini banjir dianggap bukan persoalan besarnya, tetapi ada ancaman lain yang ditakutkan warga di desa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya, desa ditengah banjir yang memang berada di bantaran sungai itu, dibuat geger karena munculnya buaya yang cukup besar diarea tersebut.
Sementara, air sudah merendam jalan titian dan sebagian rumah-rumah warga. Air sudah masuk ke dalam rumah sejak beberapa hari lalu.
Yang lebih parah, si buaya ini sudah mulai berkeliaran dekat pemukiman warga. Sungai diapit oleh rumah-rumah warga antara sisi Barat dan Timur, mebuat suasana makin mencekam.
Baca juga :
- Sediakan 1.874 Dosis Vaksin, Pemkab Tanbu Gelar Vaksinasi Serenak Untuk ASN
- Desa Maju Mulyo Mentewe Wakili Tanbu di ajang Lomba Asman Toga Tingkat Provinsi
Kepala Desa Sardangan, Andi Tanra Fitriadi, saat dikonfirmasi Metrokalsel.co.id, Jumat (3/9/2021) tidak membantah dengan informasi keberadaan buaya disekitar desanya.
” Iya benar, buaya berkeliaran disekitar sini, sangat dekat dengan rumahnya,” katanya.
Rumah Kepala Desa ini memang merupakan batas kampung dari arah sungai Satiung. Sementara buayanya sudah bermain-main ke kampung bantaran sungai ini.
” Kemarin tidak sempat memoto. Sangat dekat, hanya sekitar 30 meteran saja,” sebut kades.
Buaya tersebut sebelum banjir memang sudah sering berkeliaran. Namun warga tidak terlalu kawatir, karena air sungai masih dibawah rumah. Berbeda dengan saat ini, air sudah diatas lantai rumah sejajar dengan sungai bahkan lebih tinggia air sungainya dibanding lantai rumah.
” Pintu rumah harus selalu saya tutup karena takut buaya masuk. Aktivitas lain juga sudah jarang saya lakukan karena takut, kencing pun takut keluar rumah,” kata seorang warga, Siti.
Aktivitas diluar rumah sementara dikurangi, terlebih lagi saat malam hari. Karena bila siang, masih sedikit aman, tetapi bila malam hari dianggap berbahaya keluar rumah.
” Lebih baik cari aman saja,” pungkasnya. (dat/mk)